*** "SELAMAT DATANG" DI SOPOU JUMA PARIGI ANDA DAPAT MELIHAT " PROPIL SILSILAH ROHANI VIDIO SERBA - SERBI " TERIMAKASIH ***

Senin, 22 Oktober 2012


Ibu! Deritamu Sampai Kapan?
Awalnya kami enggan menginstal kembali kisah ini, tapi karena terinspirasi dari semua nasehat terucap kalimat yang menyentuh kalbu dan kami menganggap menulis ini adalah wadah tempat pencurahan hati yang terakhir karena tidak ada lagi yang kami anggap yang terbaik untuk menampung segala unek unek yang ada didalam hati.
Kami menemukan sebuah foto yang sudah usang, melihat-lihat, memperhatikan dan merenungkan bahwa wajah kelima orang yang berdiri didepan sebuah rumah sederhana istilah sekarang tersentuh hati beginilah kehidupan seorang janda yang sudah lama ditinggal mati suami tapi dibalik itu semua ada rasa kagum melihat wajah ibu ini betapa gigihnya beliau  untuk memperjuangkan kelangsungan hidup anaknya yang masih kecil kecil dan menyekolahkan  anak anaknya hingga paling besar bisa sarjana muda nomor dua spg nomor tiga sma dan nomor empat sarjana dan sekarang semua sudah berumah tangga  
Pada bulan Pebruari 2012 ibu kami terjatuh disawah hingga tak sadarkan diri, mumpung ada orang lewat melihat lalu memberitahukan kepada orang kampung sehingga mengangkat ibu kami kerumah setelah dimandikan pakai baju bersih, orang kampung menyarankan kepada anak nomor empat satu satunya “laki-laki yang menurut adat istiadat pada suku kami bahwa anak laki-laki pengambill keputusan” supaya dibawa kerumah sakit dan jawaban tidak ada, tidak perduli, lalu orang kampung menghubungi anak yang nomor tiga yang sedang jualan dipekan dan jawaban bawa saja kerumah sakit
Pemeriksaan dokter menyimpulkan ibu ini terkena strok kedua, strok pertama masih tergolong ringan hanya bibir tertarik kesamping dibawa berobat anak nomor tiga, masih bisa disembuhkan seorang bidan, setelah satu malam di rumah sakit ibu kami sadar bisa bicara tetapi tidak bisa jalan bsdan sebelah kanan kaku tiga hari dirumah sakit sudah bisa pulang ke rumahnya dikampung karena tak bisa berjalan hanya kursi rodalah yang setia menemaninya, hari berganti hari butuh makan obat terapi juga babysister yang membutuhkan biaya, anak yang nomor satu dua tiga berbagi mengumpulkannya empat puluh lima hari tinggal dirumahnya dikampung aktifitas terganggu akhirnya ibu kami dibawa kerumah anak nomor tiga karena dirumah nomor tiga tak ada orang dirumah kalau disiang hari maka sigadis anak nomor satu ikut dengan maksud menjaganya tetapi karena sibuk dengan sekolahnya, kalau untuk makan pagi siang penulis inilah yang curi curi waktu kabur dari kantor untuk melihat dan mengantarkan nasinya sedangkan biaya obat dan terapi hanya anak nomor tiga sedangkan anak nomor satu dan dua sekali sekali datang hanya untuk melihat, pernah suatu waktu sigadis ini pulang kampung kebetulan malam minggu anak perempuannya nomor dua pulang dari pekan yampenya dirumah pukul satu malam, pada saat itu yang mandikan ibu ini adalah sipenulis, seiring dengan waktu berjalan satu setengah bulan terlewati juga kesehatan semakin pulih, ibu ini dibawa kerumah anak nomor dua kebutuhan makan obat dan terapi ditanggung nomor tiga dan dirumah anak nomor dua satu setengah bulan terlewati juga  dan ibu ini kembali kerumahnya dengan kesepakatan anak nomor satu dua tiga untuk menanggung biaya makan obat dan terapi juga babysister timbul masalah dibuat anak nomor empat anak laki laki satu satunya kita sebut si tulang yang selalu marah marah entah apa penyebabnya tapi walaupun demikian kami selalu datang untuk melihat dan memenuhi kebutuhan ibu kami ini
Jumat 31 Agustus 2012, pukul 10 pagi kami menerima telepon ibu sakit koma dan tidak bisa lagi berbicara sesuai dengan pesan dokternya sewaktu dirumah sakit dijaga supaya jangan kena strok ketiga ternyata datang juga disebabkan oleh si tulang  panen padi hasil dari sawah si ibu dan padinya disimpan pula di rumah si ibu, sebelum ibu sakit si tulang menjemur padi dan berasnya semua dibawa kerumahnya pada hal kebiasaan ibu kami ini kalau sudah panen beras baru harus duluan dimasak dan memotong ayam untuk dimakan oleh keluarga melihat ini pada hari kamis si ibu memaksa si nomor satu untuk menjemur padi si tulang ini dan berasnya dimasak tetapi lauknya hanya ikan rebus, malam jumat mungkin ibu ini tidak bisa tidur memikirkan kalau datang si tulang ini marah marah, pagi hari ibu masih menemani si gadis persiapan berangkat sekolah dan si gadis berangkat sekolah meninggalkan ibu ini pergi ke kamar tidur untuk memberikan serapan pagi anak si nomor satu datang dan menjumpai ibu sudah tak bergerak lagi sudah kaku bicara dan lain sebagainya tidak bisa, koma sehingga memberitahukan tetangga dan menelepon kami, hari sabtu dilaksanakan acara perjamuan kudus si ibu dapat memakan roti dan meminum anggur dari Tuhan melalui pendeta gkps j.damanik, keluarga berkumpul dan menyarankan supaya dibawa kerumah sakit pada hari minggu dibawa lagi ke rumah sakit mutiara tetapi tidak ada perobahan selasa sore dibawa pulang ke rumah
Pagi hari sabtu si nomor satu dan anak anaknya berangkat mau menanam jagung, si nomor dua mau melihat rumahnya dulu dan tepat pada Hari Sabtu Tanggal 08 September 2012 pada Pukul 09.20 wib ibu kami ini menghembuskan napas terakhirnya yang ada disitu anak sinomor tiga situlang dan penulis dan kakak ibu dan ada satu orang teman lamanya, sibuk dengan urusan persiapan acara pengebumian akhirnya hari Rabu 12 September 2012 pesta adat acara pengebumian almarhumah Ambanim Florentina Boru Sinaga, sebelum dikebumikan tanah wakaf ditinjau oleh sinomor tiga dan diputuskan menyuruh tukang gali kubur supaya makam almarhum ayah dipecahkan saja semen sebelah kirinya akhirnya pengebumian terlaksana walau banyak mengalami rintangan setelah selesai  pada malam harinya dilanjutkan acara terakhir membasuh muka anak anak almarhum dan ternyata ibu meninggalkan sepucuk surat wasiat ditipkan sama anak boru jabunya untuk membuka dan membacakan surat ini terjadi ketegangan tapi akhirnya dibacakan yang isinya bahwa rumah dan empat rante sawah milik si tulang, sawah tiga rante untuk biaya pesta adat acara pengebumian, tiga rante sawah untuk si nomor satu, dua dan sinomor tiga masing masing satu rante, dan perhitungan  biaya si tulang dengan gaya emosinya menyerahkan uang untuk menutupi semua biaya dan tidak mau menerima bantuan biaya dari sinomor dua dan tiga mengakibatkan ketegangan dan merasa tidak enak pada malam itu juga keluarga pulang
Merasa yang menyuruh memecahkan semen makam ayah si nomor tiga berinisiatif untuk memperbaikinya pada hari Kamis 18 Oktober 2012 menyuruh tukang untuk memperbaikinya tetapi dilarang si tulang dengan mengatakan jangan kerjakan itu nanti kau mati disitu, mendengar ini tukangnya menyetop pekerjaanya padahal sudah digali untuk pondasi dan bahan bangunan berupa semen bata pasir sudah berada dilokasi makam tersebut, melihat dan mendengarkan ini semua muncul kalimat dari keluarga sudah disiksa waktu hidupnya, mati juga disiksa...pada hari minggu anak nomor satu, nomor tiga dan penulis menutup kembali yang sudah digali dan bahan bangunan dibiarkan disitu, bagaimana ini nantinya?....
Penulis mengamati wajah ibu kami ini memancarkan derita yang tak berkesudahan dan membenarkan kalimat yang tadi sudah disiksa waktu hidupnya, mati juga disiksa dan cerita diatas hanya merupakan sekelumit perbuatan seorang anak laki laki satu satunya terhadap ibu yang sudah mengandungnya delapan bulan, belum diceritakan hal hal yang terkecil yang diperbuat seorang anak kepada orang tua yang sudah mengurus dan membesarkan sampai bisa meraih gelar sarjana ekonomi, inikah balasannya? Semoga ini menjadi pelajaran bagi yang membaca dan semoga kita yakin dan percaya Tuhan Maha Adil  (Keluaran 20:12 “hormatilah bapakmu dan ibumu...Hosea 8:7a Menabu...) A m e n

Senin, 24 September 2012

Horja Pesta Adat

PESTA PARUNJUKON ANAK DALAHI
 
Tahapan :    a. Marlua-lua
                   b. Martuppol
                   c. Patappei parsahapan
                   d. Martonggo Raja
                   5. Pesta ( Adat Nagok )
Padalan Jambar bani pesta adat simalungun:
A. 1.Ambangan bani pengantin ( Dayok binatur i panggang )
2.Tondong Pamupus ( Tulangni Bapa )
  -Jambar : Uluni pinahan, Dayok na iloppah,Panganan baggal
3.Tondong Jabu ( Tulang )
    -Jambar : Tulan bolon, Dayok na iloppah, Panganan banggal
4.Tondong ni Tondong ( Tondong ni Tulang, boi Tulang ni Inang )
    -Jambar : Tulan bolon, Dayok na iloppah, Panganan banggal
5.Bapatua / Bapanggi :
    -Jambar : Tulan tangan, Dayok na iloppah, Panganan banggal
6.Anak Boru Jabu :
        -Jambar : Huang-huang, Dayok na iloppah, Panganan banggal
    7.Pandita :
       -Jambar : Panganan banggal
    8.Huria:
       -Jambar : Panganan banggal
      Jumlah Panganan baggal = 7 s/d. 12, Dayok binatur = 6
      Jumlah panganan pinatunggung: ( sesuai kebutuhan ) terdiri dari:
      (Suhut/Sanina, Pariban, Boru/Simatuani boru, Sarikat Huta, Gereja: Parhorja/Wanita, Parhobas, Sijalo tuppak, Pemerintah setempat)

B.  Jumlah Undangan :
-       Nalang parsubang
-       Parsubang
-       Huta, Pamili, Tondong baru

C. Tintin Marakup hubani Tulang ni Hela

D.    Mangalo-alo tondong
2 orang... lengkap batuni demban, dalahi Rp..., naboru Rp.....
Bani namanbere hiou tondong: setiap hiou ase isalam pake amplop: Sadum Rp..., Ragihotang Rp...,Kain Panjang Rp....

E.  Hiou humbani Tondong Baru:
1.Hiou Passamot hubani Simatuani boru
2.Hiou Hela hubani Pengantin
3.Hiou Pamarai hubani Bapatua/Bapanggi
4.Hiou hubani Kahani Hela
5.Hiou hubani Anak boru jabu
6.Hiou hubani Boru Appuan (hela/boru...)
   Hiou holong (ipadas irumah bodari) bani sanina,pariban, dll

E.Hiou humbani Tondong Jabu:
    a.Hiou+Bulang+Gotong hubani botouni
    b.Hiou+Bulang+Gotong+Sarung hubani panagolan/pengantin
   
    Masukma: Mardalanma Hiou Holong

F. Naporlu bani panandaion:
    Pinggan panukkunon: Pamarai, Bapanggi, Namartinodohon, Pariban,Hela naposo, Tulang, Bona Tulang, Tulang Rorobot, Boru namatua, natua-tuani huta, Parhorjani kuria, Parhobas, manggohi nahurang gok, tintin marakkup, Sarikat huta ni parboru, Pasituak

H.Tikkir Tangga


Legan huta legan homa adatni, tapi onma naongga ipadalan panulis adat simalungun i huta raya timuran tahun 2001, andohar marguna/acuan tene... tarimakasih
       

  

PESTA PARUNJUKANNI ANAK DALAHI 
  
TERTIB – ACARA
PENGEBUMIAN INANG : AMBANIM BORU SINAGA
HARI: SELASA, TANGGAL 11 SEPTEMBER 2012
DI : DESA RAYA TIMURAN
 

1.  TONDONG PAMUPUS       : SIMARMATA
2.  TONDONG BONA              : SINAGA
3.  TONDONG NI TONDONG :  PURBA
4.  TONDONG MANGIHUT     :  PASARIBU
5.  TONDONG SANINA BAPA : 1. DAJAWAK, MEDAN
                                                 2. DAMANIK/SIPAYUNG, GUNUNG
6.  TONDONG MARSANINA  : 1.SARAGIH, PAKAM
                                               2.PARDEDE, MEDAN       
1.   SARAGIH, GUNUNG_RAYA
2.   DAMANIK, GUNUNG_RAYA
3.   DAMANIK, GUNUNG_RAYA
4.   LUBIS, GUNUNG_RAYA
7.  SANINA PARIBAN             : 1.PURBA, TAMBAHAN
                                               2.PURBA, TIMURAN
                                               3.INDIA, TANJUNG PURA
9.  SIMATUA NI BORU           :  1.SIBAGARIANG
                                                2.TOGATOROP
                                                3.SITIO
9.  BORU / PANAGOLAN       :
10.TUPPUAN / KERABAT      :
1.   TUPPUAN KETURUNAN OP.KUTI GIRSANG, BORU, PANAGOLAN
2.   TUPPUAN PURBA, BORU, PANAGOLAN RAYA TIMURAN
11.NATUA-TUA NI HUTA :      A.TIMURAN
                                      B. KAMPUNG BALIGE
                                      C. KAMPUNG DURIAN
12.PEMERINTAH SETEMPAT
13.HURIA    :         A. RK
                   B. HKBP
                   C. GKPS
14.PANGAPPUAN
                                            


RIWAYAT - HIDUP
PENGEBUMIAN INANG : AMBANIM BORU SINAGA
HARI: SELASA, TANGGAL 11 SEPTEMBER 2012
DI : DESA RAYA TIMURAN
 

Nasongon riwayat hidup singkat ni inang hinaholongan ni uhurta on, dear ibasahan hanami ;
Goran     : AMBANIM BORU SINAGA
Tubuh    : Tanggal 31 Desember 1939, i Huta Sipolin
Niombah ni : Bapa IMBIL SINAGA (ondi),
Tinubuhkon ni Inang LOGING Boru Purba (ondi)
Ia sidea namarsanina 6 (onom) halak, 2 anak, 4 boru, ia Inang on, Boru sianggian
Tahun 1959 marhajabuan ma inang pakon Bapa J.Parngit Girsang (ondi, domma marujung goluh tahun 1970) janah marhuta ma sidea i Namorambe_Deli Serdang, Tahun 1965 pindah ma sidea hu Timuran on
Ia niombah ni inang on 4 (oppat) halak, domma marhajabuan ganup;
Anak : Ijon Halomoan (LIMAN) Girsang, mangalop boruni Raja i
            Pasaribu, niombah 2 (dua)marhuta sidea i Pematangsiantar
Boru  : 1.Mariani Br. Girsang ialop marga Sibagariang, Niombah = 5
                (lima) marhuta sidea i Raya Timuran on
             2.Rosadawati Br. Girsang ialop marga Togatorop. Niombah = 4
                (oppat) marhuta sidea i Kampung Durian
             3.Yuni Marta Br.Girsang ialop marga Sitio, Niombah = 2
                (dua) marhuta sidea i Pematangsiantar
Tuppu ma haganupan : Anak,Parumaen, Boru, Hela, Pahoppu = 21 (dua puluh sada halak)
Inang nabujur on mulai boritan bulan Pebruari 2012, martambar ma ia, janah sehat, nari Jumat tanggal 31 Agustus 2012 roh ma use naborit ni inang on, iboan do hu rumah sakit, Tanggal, 8 September 2012 ari Sabtu nasalpu pas Jam 09.20 idilo Tuhanta ma inang on
Sonai ma lobei na boi ipatorang hanami nasongon riwayat hidup singkat ni inang on, anggo adong na hurang tarlobih humbani Tondong, ase ipadear hanami
Tarima kasih