*** "SELAMAT DATANG" DI SOPOU JUMA PARIGI ANDA DAPAT MELIHAT " PROPIL SILSILAH ROHANI VIDIO SERBA - SERBI " TERIMAKASIH ***

Rabu, 02 Januari 2013

Liturgie Akhir Tahun 2012


LITURGIE
HARI/TANGGAL SENIN, 31 DESEMBER 2012
“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”

PERSIAPAN

Penyalaan Lilin 5 buah dan Doa pribadi oleh masing-masing  untuk mengawali kebaktian.
1.Votum – Introitus – Doa
P       :    Mari kita bangkit berdiri
Di dalam nama Allah Bapa, dan Tuhan Yesus Kristus, serta Roh kudus Pencipta langit dan bumi. Amin
(Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada diatas bahu-Nya dan nama-Nya disebut orang Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai)
J        :     (Menyanyikan Kidung Jemat No.119:1+4 ”Hai Dunia Gembiralah”)
Hai dunia, gembiralah dan sambut Rajamu!
Dihatimu terimalah!
Bersama bersyukur, bersama bersyukur!
Bersama sama bersyukur!
Dialah raja semesta, benar dan mulia
Masyurkanlah, hai dunia
Besar anugrah_Nya, besar anugrah_Nya
Besar besar anugaran_nya
P       :     Marilah kita berdoa
Ya Tuhan Allah, Bapa Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Kami adalah orang yang hina dan penuh dosa, tetapi karena kasih karunia_Mu yang sungguh besar,  telah mengutus anak-Mu Yesus Kristus mengangkat kami dari kehinaan serta membebaskan kami dari dosa. Kuatkanlah kami melalui Roh Kudus supaya beriman teguh sampai akhir hidup kami, sehingga kedatangan Anak-Mu Yesus Kristus tidak sia-sia, tetapi membawa berkat dan kebahagiaan dalam kehidupan kami, Amin
(jemaat duduk)

(Menyanyikan Kidung Jemat No.109:1+2 ”Hai mari Berhimpun”)
Hai mari, berhimpun dan bersukaria!
Hai mari semua ke Betlehem!
Lihat Yang Lahir Raja bala sorga!
Sembah dan puji Dia, 3X Tuhanmu 
Terang yang ilahi, Allah yang sejati,
t’lah turun menjadi manusia.
Allah sendiri dalam rupa insan!
Sembah dan puji Dia, 3X Tuhanmu 
2.Liturgi I (Pertama) Berita Penciptaan
P.        :   Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya mem- beritahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk itu marilah kita mendengarkan tutu- ran penciptaan yang telah Allah lakukan.

1           :   Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai. Setiap hari akan membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti dengan bulan, maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
2           :    Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit dalam kemegahannya men- coba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi dari panas matahari.
3          :  Udara adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia. Lihatlah rantai kehidupan yang diciptakan Allah, polusi  dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan dan kembali mengha- silkan O2 yang dibutuhkan oleh manusia, manusia merawat tumbuh-tumbuhan sehingga pohon-pohon menjadi eksis dalam ruang lingkup alam.
4         :    Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.
5            :   Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, se- hingga kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
6         :   Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki   tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
7        :     Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah. Ikan akan menari di- tengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah
8        :      Yang menciptakan semuanya
3.Pengakuan Dosa
P          :  Marilah kita bangkit berdiri.
Kita berdoa untuk mengaku dan memohon keampunan dosa kita. (Tuhan Allah, Bapa surgawi, Allah Yang Kudus dan Mahakuasa, Kami dating ke hadirat-Mu dalam kerendahan hati untuk mengaku dosa-dosa serta memohon keampunan. Kami sering tidak mengasihi Engkau dengan segenap hati dan segenap jiwa. Kekudusan serta keadilan-Mu sering kami abaikan, kasih karunia dan anugrah-Mu sering kami sia-siakan. Ya Tuhan Allah kami juga mengaku ketika hati dan pikiran kami ragu tentang kehidupan ini, maka iman kami pun menjadi goyah diombang-ambingkan oleh roh zaman, hanyut terbawa arus dunia tanpa kekuatan. Semuanya itu karena kami kurang berpegang pada firman-Mu, sebab kami lemah dan tidak beriman teguh. Kini kami sungguh menyadari keadaan kami dan memohon keampunan dosa, Ya Allah Bapa, kasihanilah kami)
P          : Marilah kita sama-sama bermohon
J           : Ya Tuhan Allah, kasihanilah kami
P          :Ya Tuhan Allah Bapa yang penuh kasih karunia dan Mahakudus. Engkau menghendaki supaya kami saling mengasihi, rukun dan damai, namun kami sering lalai melakukannya. Persekutuan kami masih sering tercela oleh perseteruan, dengki dan hanya mementingkan diri sendiri. Betapa kami hidup tidak menurut kehendak-Mu, sehingga tidak menjadi berkat bagi orang lain. Kami kurang berperan sebagai garam dan terang dalam kehidupan kami sehari-hari. Hapuskanlah segala dosa dan pelanggaran kami karena kasih-Mu. Ya Tuhan, Kasihanilah kami
P          : Marilah kita sama-sama bermohon
J           : Ya Tuhan Allah, kasihanilah kami
P          : Ya Tuhan Allah Yang Maha kuasa, Bapa Kebenaran! Oleh kasih karunia-Mu di dalam Anak-Mu Yesus Kristus telah memilih serta menguduskan kami menjadi umat bagi-Mu, namun kami sering melupakannya, Engkau telah mengutus kami menjadi saksi-Mu ditengah dunia, tetapi acapkali kami kurang perduli terhadap panggilan dan suruhaMu, Kami juga kerap sekali berdosa dalam pikiran dan perbuatan. Dalam pekerjaan kami sehari-hari, kami sering tidak mencerminkan kehendak –Mu. Berkat-Mu sering kami sia-siakan sehingga tidak menjadi kemuliaan bagi Nama-Mu. Kami juga kurang bertanggung jawab memelihara ciptaan_Mu serta juga melestarikan lingkungan. Ya Tuhan Allah, ampunilah dosa dan pelanggaran kami, kasihanilah kami.
P          :  Marilah kita sama – sama memohon
J           :  Ya Tuhan Allah, kasihanilah kami
P          :  Ya Tuhan Allah Yang Mahakuasa, Bapa Kebenaran! Oleh kasih karunia-Mu di dalam Anak-Mu Yesus Kristus telah memilih serta menguduskan kasmi menjadi umat bagi-Mu, namun kami sering melupakannya, Engkau telah mengutus kami menjadi saksi-Mu ditengah dunia, tetapi acapkali kami kurang perduli terhadap panggilan dan suruhan-Mu, Kami juga kerap sekali berdosa dalam pikiran dan perbuatan. Dalam pekerjaan kami sehari-hari, kami sering tidak mencerminkan kehendak –Mu. Berkat-Mu sering kami sia-siakan sehingga tidak menjadi kemuliaan bagi Nama-Mu. Kami juga kurang bertanggung jawab memelihara ciptaan_Mu serta juga melestarikan lingkungan. Ya Tuhan Allah, ampunilah dosa dan pelanggaran kami, kasihanilah kami.
P          :  Marilah kita sama – sama memohon
J           :  Ya Tuhan Allah, kasihanilah kami
P          :  Dengarkanlah firman Allah, janji tentang keampunan dosa!
               (Biarpun Gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, Firman Tuhan Yang Mengasihi Engkau (Yesaya 54:10)
               Kemuliaan bagi Allah di tempat Yang Mahatinggi
P+J      :  Amin
(jemaat duduk)
(Menyanyikan Kidung Jemat No.402:1+2+3” Kuperlukan Juru Selamat”)
Kuperlukan Juru Selamat , agar janganku sesat
Slalu harus kurasakan bahwa Tuhan dekat
Maka jiwaku tenang , takkan takut dan enggan
Bila Tuhanku membimbing ku dimalam pun tenteram
Kuperlukan Juru selamat
Karna imanku lemah
Hiburannya menguatkan
Sunggu tiada bandingannya
Kuperlukan Juru Selamat
Dalam langkah juangku
Siang malam, suka duka
Dengan tuhan kutempuh
4.Liturgi II Kejatuhan Kedalam Dosa.   
 P   :   Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi  keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup di dalam dosa? Mari kita dengarkan penuturan liturgy ke 2 ini. Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua keinginan ter- penuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah se- tiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi dengan sesamanya.
1.      :   Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah sema- kin lemah.
2.      :     Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan yang upayakan oleh pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
3.      :     Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai sumber hikmat Ilahi. Penghargaan sema- kin kurang. Mungkinkan kita mampu bertahan dalam situasi yang demikian?
4.      :     Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia men- ciptakan bencana alam yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak.
5.      :     Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.
(Menyanyi kidung Jemat No.10:1+2” Pujilah Tuhan Sang Raja”)
Pujilah Tuhan, sang raja yang maha mulia
Segenap hatimu dan jiwaku, pujilah Dia
Datang berkaum brilah musik-Mu
Bergaung angkatlah pujianmu
Pujilah Tuhan, segala kuasa pada-Nya
Sayap kasihnya yang aman mendukung anak-Nya
Tiada terpri yang kepada_mu dibri
Tidakkah itu kaurasa
5.Liturgi III Janji Keselamatan
P   :       Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari kejaha
            tannya menuju kebaikannya.
1      :   Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.
 2   :   Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. Demi kebaikan manusia, marilah kita kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi.
3           :    Tidak berguna membangkang dihadapan Tuhan,  sungguh  Allah telah menyediakan tempat yang terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya.
4           :     Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita, sehingga keselamatan yang dari pada Allah tidak berlalu dari kita.
5           :   Bukankah segala perkataan Allah telah hidup dan diam di dalam kita? Bukanlah firman Allah telah terus berdengung ditelinga kita? Lalu, mengapa kita harus mengunci hati kita?
6           :    Allah menyediakan keselamatan yang dari padaNya, camkan dan terimalah Allah di dalam hidupmu
(Menyanyikan Kidung Jemaat No. 92 : 1 – 3 “Malam Kudus”)
Malam kudus sunyi senyap dunia terlelap
Hanya dua berjaga terus, ayah bunda mesra dan kudus
Anak tidur tenang, Anak tidur Tenang
Malam Kudus, sunyi senyap, kabar baik menggegap
bala sorga menyanyikannya kaum gembala menyaksikannya
Lahir Raja Syalom, lahir Raja Shalom
Malam kudus sunyi senyap kurnia dan berkat
tercermin bagi kami terus di wajahMu ya Anak kudus
cinta kasih kekal, cinta kasih kekal
6. Liturgi IV  :PENGGENAPAN KESELAMATAN
 P    :     Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa Yang akan kita perbuat? Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
1.      :     Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram, tidak ada yang kurang.
2.      :     Saat ini, mari kita membuka hati kita. biarkan Kristus ber- bertakhta di relung hati kita yang terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan kembali, sama seperti ketika Allah menja- dikan dunia ini, baik dan sempurna.
3.      :     Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu, sinar itu akan meresap.
4.      :     Saudara-saudari, bersama-sama dengan para malaikat, mari kita mengundang Yesus untuk lahir dan bertakhta di hati kita. Pujilah Tuhan sebab Ia baik, Pujilah Tuhan sebab Ia maha agung, kasih setiaNya tidak berkesudahan dari sekarang sampai selamanya
   7.Liturgi V  : KEMULIAAN KESELAMATAN
P   :Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi alam raya. Hati yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti malak yang mengungkapkan kemuliaanMu.
1.       :    Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya.
2.      :    Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan namaMu.
3.      :   Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan akan tunduk dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari segala raja. Tuhan dan segala tuan.
4.      :   Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia dengan diriMu. Lihatlah kesem- purnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita.
5.      :     Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. Sudut-sudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang Raja yang telah lahir.
6.      :     “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang saat ini telah nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin
   8.Liturgi VI   : KARIR DAN PROFESI (kostum disesuaikan )
P   :     Keberagaman status dan karir di tengah-tengah dunia ini bukanlah satu hal yang perlu untuk dipertentangkan. Namun pada kenyataannya, keberagaman ini menjadi satu jurang pemisah dalam persatuan. Saudara-saudari yang terkasih, pembelaan diri terhadap satu karir yang dipegang membuat seseorang menjadi menutup diri terhadap orang lain yang memiliki satu jabatan. Yesus berkata dalam doanya kepada Allah, “agar semua satu adanya”, hal ini membuktikan bahwa karir bukanlah satu hal yang dipermasalahkan, na- mun iman itulah yang mempersatukan. Apa pendapat sese- orang tentang jabatan dan karir yang dipegangnya, lalu apa yang seharusnya terjadi dengan beragamnya jabatan dan karir yang ada ditengah-tengah dunia ini, marilah kita ikuti
            Liturgy karir dan professi.
1           :  Petani
Saya adalah seorang petani, saya biasa bekerja di sawah. Yah…. Memang kotor, tetapi itu semua saya lakukan untuk mencari sesuap nasi. Saya adalah orang yang sangat pen- ting. Jika saya tidak ada tentunya kita semua tidak bisa makan  nasi.  Jadi  menurut  saya,  saya  adalah  orang  yang paling benar.
2           :  Pengusaha kayu
Saya seorang pengusaha. Membuat kayu dari sebatang pohon itu adalah keahlian saya. Saya tidak perduli dengan kelestarian alam, yang penting saya bisa mendapatkan uang. Terus terang saja, tanpa kayu kita semua tidak bisa memiliki rumah  yang  nyaman  dan  asri.  Nah  tentu  saja  saya  yang
paling benar.
3           :  Sopir
Saya seorang supir. Pekerjaan saya membawa kendaraan sehingga seluruh sewa dapat sampai ketujuannya. Kehati-hatian dituntut dari seorang supir, keselamatan penumpang menjadi nomor satu. Mari kita pikirkan bersama, mungkin kalau saya tidak ada, perekonomian, usaha atau apapun pasti akan berhenti. Kalau sudah berhenti apa yang terjadi? Negara ini  bisa  hancur. Jadi  kalau  menurut  saya, supirlah
yang paling benar.
4          :   Perawat
Tugas saya adalah merawat pasien di sebuah rumah sakit. Bersih dan steriil harus menjadi nomor satu, tujuannya adalah kesehatan. Dimana-mana saya dibutuhkan. Tentunya sangat dibutuhkan di semua kalangan masyarakat. Saya termasuk orang penting. Jika tidak penyakit bisa merajalela. Jadi kalau menurut saya, saya adalah yang palingbenar.
5           :  Pegawai
Saya adalah pegawai, saya bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta. Pegawai mungkin dianggap kesil dan ren- dah. Tetapi kalau kita mau jujur perusahaan bisa berjalan dengan baik jika ada pegawai. Tanpa pegawai perusahaan akan cacat. Jadi menurut saya, sayalah yang paling benar.
6           :  Pemimpin
Saya seorang pemimpin, keberlangsungan kinerja sebuah organisasi maupun perusahaan bergantung kepada saya. Tanpa saya management akan rumit dan tidak teratur. Tentunya saya harus bertanggungjawab akan semua hal yang bisa terjadi. Jadi menurut saya, sayalah yang palingbenar.
7           :  Masyarakat
Saya adalah masyarakat biasa, mungkin saya tidak ada apa-apanya. Tetapi jangan salah, tanpa saya seorang pemimpin tidak bisa berdiri. Suara saya sangat diperlukan. Tanpa masyarakat, pemimpin juga tidak bisa apa-apa, siapa yang mau dipimpin? Jadi kalau menurut saya, sayalah yang pa- ling benar.
8           :  Pelayan Kristen
Natal ini mempersatukan kita. Semua satu adanya, saling melengkapi di dalam kekurangan kita, saling mengisi di dalam kelebihan kita. Mengapa kita memperdebatkan hal-hal yang jelas sudah berbeda? Mari kita mencari kesatuan, sehingga semua menjadi baik dan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tuhan memberkati!
9.Pembacaan Firman Tuhan Tentang :
A.    Kelahiran Juruselamat :Lukas 2:11; Lukas 2:14; Matius 1:18-25; Matius 2:1-12; Lukas 1:26-38; Galatia 4:4;
B.    Ucapan Syukur atas Keselamatan: Mazmur 103:1-2; Mazmur 104:1-4;
Matius 4:15-16; Lukas 1:46-55; Lukas 1:68-75; Lukas 2:30-32;
 (Menyanyikan Kidung Jemat No.363:1+2 ”Bagi Yesus Kuserahkan”)
Bagi Yesus Kuserahkan hidupku seluruhnya
Hati dan perbuatanku, pun waktuku milik-Nya
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya
Bagi Yesus semuanya, pun waktuku milik-Nya
Tanganku kerja baniNya, kakiku mengikuti_Nya
Mataku memandang Yesus, yang kupuji Dialah
Bagi Yesus semuanya , yang kupuji Dialah
Bagi Yesus semuanya , yang kupuji Dialah
10.Khotbah   :   Pengkotbah 3:11 
11.Persembahan
Betapa hatiku berterima kasih Yesus
Kau mengasihiku, kau memiliki ku
Hanya ini Tuhan persembahan ku
Segenap hidupku jiwa dan ragaku
S’bab ’tak kumiliki harta kekayaan
Yang cukup berarti ’tuk ku persembahkan
Hanya ini Tuhan permohonanku
Terimalah tuhan persembahanku
Pakailah hidupku sebagai alatmu
Seumur hidupku
12.Doa Persembahan – Penutup - Berkat
  P:     Kita telah mengumpulkan persembahan dengan senang hati sebagai ucapan syukur kita kepada Tuhan. Maka marilah kita berdoa dengan segala kerendahan hati menyerahkan persembahan ini kepada Tuhan Allah
Marilah kita berdoa : 
”Ya Tuhan Allah Yang Mahakuasa, Sumber berkat, Allah yang selalu setia mengalirkan berkat-Mu kedalam hidup kami. Berkat-Mu selalu melimpah, dan sudah banyak yang kami terima. Sebagian dari pemberian-Mu telah kami kumpulkan sebagai persembahan syukur kepada-Mu. Kiranya Tuhan berkenan menerima serta memberkati untuk mendukung kegiatan pelayanan dan kesaksian, Ya Tuhan, melalui roh-Mu, pimpinlah kami selalu supaya kami semakin bersyukur serta sadar akan tanggung jawab kami sebagai warga Kerajaan Allah, yang selalu setia menjadi saksi-saksi iman di tengah-tengah dunia ini. Di dalam nama Yesus Kristus, terimalah doa persembahan dan permohonan kami, Amin.”
Kita patut bersyukur karena kita telah mendengar dan menerima firman Tuhan. Firman Tuhanlah sebagai dasar kehidupan kita,
baik di dalam persekutuan keluarga dan dalam aktifitas sehari-hari. Kiranya seluruh kehidupan kita hanya untuk kemuliaan Allah. Jika demikian, apakah yang harus kita perbuat sebagai tanda pernyataan iman kita?
Bapak :   Tetapi aku dan siisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan
Ibu       :     Aku akan memuji Tuhan, aku sangat bersyukur kepada Tuhan Allah, Juruselamat bagiku
Anak    :     Kami ada disini, utuslah kami untuk menyaksikan nama-Mu
P          :     Marilah kita berdoa bersama, dalam doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada kita
P+J      :     Bapa kami disurga, dikuduskanlah nama-Mu, Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalahan kami; dan janganlah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lama-nya, Amin.
P          :     Terimalah berkat dari Tuhan Allah!
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih setia Allah Bapa, serta persekutuan Roh Kudus menyertai Saudara (kita) sekalian. Amin
13.Penutup
 Doa pribadi oleh masing-masing jemaat untuk mengakhiri kebaktian.

Pembacaan Firman Tuhan
1.      Lukas 2:11; Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
2.      Lukas 2:14; "Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya."
3.      Matius 1:18-25;  Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.  Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita. Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya, tetapi tidak bersetubuh dengan dia sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.
4.      Matius 2:1-12; Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem, dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." Ketika raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Maka dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, lalu dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya: "Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel." Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka, bilamana bintang itu nampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya: "Pergi dan selidikilah dengan seksama hal-hal mengenai Anak itu dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya akupun datang menyembah Dia." Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Dan lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika mereka melihat bintang itu, sangat bersukacitalah mereka.  Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Dan karena diperingatkan dalam mimpi, supaya jangan kembali kepada Herodes, maka pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain.
5.       Lukas 1:26-38;  Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?" 10.  Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, iapun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
6.      Galatia 4:4; Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
7.      Mazmur 103:1-2; 1 Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
8.      Mazmur 104:1-4; 1.  Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak, yang berselimutkan terang seperti kain, yang membentangkan langit seperti tenda, yang mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air, yang menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Mu, yang bergerak di atas sayap anginyang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
9.      Matius 4:15-16; "Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain, bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang."
10.  Lukas 1:46-55; Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus. Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
11.  Lukas 1:68-75; "Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya, Ia menumbuhkan sebuah tanduk keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hamba-Nya itu, seperti yang telah difirmankan-Nya sejak purbakala oleh mulut nabi-nabi-Nya yang kudus  untuk melepaskan kita dari musuh-musuh kita dan dari tangan semua orang yang membenci kita, untuk menunjukkan rahmat-Nya kepada nenek moyang kita dan mengingat akan perjanjian-Nya yang kudus, yaitu sumpah yang diucapkan-Nya kepada Abraham, bapa leluhur kita, bahwa Ia mengaruniai kita, supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup kita.
12.  Lukas 2:30-32; sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,  yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
Khotbah Pengkotbah 3:11 
Perayaan Tahun Baru
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (Pkh 3:11)
Pendahuluan
Tahun baru selalu disambut penuh kegembiraan karena mengandung pengharapan. Tanggal 1 Januari ibarat sama dengan hari ulang tahun bagi setiap orang, sebuah batu pengukur jarak atau halte perhentian sementara dalam perjalanan, saat untuk merenungkan perjalanan hidup yang ditempuh dalam 1 tahun ke belakang, sekaligus menatap ke depan hari-hari yang baru. Jadi dalam perhentian itu selalu ada dua arah pandangan, ke depan dan ke belakang. Oleh karena itu nama bulan Januari sebenarnya berasal dari nama Janus, dewa orang Romawi, dengan patung dua muka, satu menghadap ke belakang, dan satu menghadap ke depan. Orang Romawi sendiri berdoa bagi dewa Janus untuk memberkati “awal segala usaha”, dengan pengharapan berhasil pada tahun yang baru tersebut. 
Dalam mengevaluasi perjalanan hidup kita yang lalu, kita harus memiliki hikmat agar semua yang berlalu biarlah berlalu, menjadi milik masa lalu. Kita tidak perlu meratapi atau menangisi yang sudah berlalu tersebut. Kalaupun ada rasa penyesalan, hal itu harus dijadikan sebagai cambuk untuk mendorong lebih baik lagi ke depan, kembali ke jalan Tuhan. “Penyesalan” harus dilihat sebagai renungan atau komtemplasi saja untuk melihat apa yang seharusnya bisa dilakukan pada masa lalu untuk kebaikan tetapi tidak kita lakukan (dan tentu juga atas apa yang kita lakukan berupa kejahatan). Mungkin kita melakukannya atau tidak melakukannya dengan berbagai alasan, yang semua itu harus kita pertanggungjawakan kemudian. Perjalanan  memang seperti berkendaraan, melihat ke belakang hanya dengan spion kecil, tetapi kalau ke depan  melalui kaca besar yang luas dengan hamparan segala kemungkinan baik yang ada.
Bacaan firman Tuhan kepada kita malam ini menceritakan kepada kita beberapa renungan atau halte perhentian selama tahun 2012:
Pertama: Segala sesuatu ada waktunya
Firman Tuhan dari melukiskan bahwa beberapa perbuatan manusia yang buruk sebelumnya haruslah berganti menjadi sesuatu yang baik. Alkitab menggambarkannya, seperti di bawah ini:
Ada waktu menangis …..   ada waktu tertawa
Ada waktu meratap …….   ada waktu menari
Ada waktu menanam …..   ada waktu memperoleh hasil
Ada waktu berdiam diri … ada waktu berbicara
Hal lainnya yang penting dari waktu itu adalah: siapakah yang menentukan waktunya? Adalah  salah kalau kita mengatakan bahwa kitalah yang menentukan. Sejatinya, Tuhan yang memberi waktu dan Tuhan yang menentukan waktu. Dalam teori ilmu pengetahuan, “waktu” itu ada karena ada gerak, ada energy, ada perpindahan. Semua itu karena Tuhan juga sebagai sumber energi dan pergerakan. Waktu adalah mutlak dan sama. Kalaupun ada yang mengatakan waktu itu relatif (misalnya dalam contoh lima menit di dekat api pasti beda dengan di dekat yang kita kasihi), sebenarnya itu perasaan saja.
Kedua: Pekerja pasti mendapat upah
Ada kesan kitab Pengkhotbah seolah-olah “ragu” terhadap segala usaha manusia, kesan seolah semua harus kita serahkan kepada Allah, dan Allah sendirian yang mewujudkannya. Pandangan ini tidak benar. Jalan pikiran seperti ini tentu salah. Bahwa Allah memiliki hak prerogative atas setiap insan manusia, itu sudah pasti. Tetapi Allah juga tidak melepaskan semua proses kehidupan itu harus mengikuti hukum-hukum alam seolah-olah manusia dibiarkan saja sendirian menjalani hukum alam itu. Itu hal yang tidak benar. Allah adalah Roh dan Roh ada bersama kita, ada dalam hati dan pikiran kita. Roh itu yang menuntun kita menjalani hukum alam itu, tetapi kadangkala Roh itu menentang hukum alam itu karena Dia adalah Allah yang Mahakuasa. Dia adalah Pemilik dan Majikan dalam menjalani seluruh proses itu.
Allah meminta setiap orang untuk berpartisipasi dalam memenuhi panggilan dan amanat kehidupan di dunia ini. Rencana Allah dalam kehidupan kita harus direnungkan, dicerna, dan “diexercise” melalui doa mohon petunjuk Allah. Dalam kerangka itulah, setiap saat khususnya awal tahun baru ada kesempatan yang bagus untuk perenungan itu, sehingga ada timbul pengharapan baru, ada resolusi baru dalam menempuh hari-hari ke depan. Mungkin resolusi itu hal yang belum terwujud di tahun sebelumnya, tetapi mungkin juga merupakan kelanjutan atau peningkatan dari hal yang sudah dicapai. Adalah baik bagi setiap orang untuk membuat daftar resolusi itu, daftar pengharapan apa yang ingin didapatkan dan diraih dalam tahun 2013 ini. Resolusi dan pengharapan tidak dilarang Tuhan, justru memberi arah dan visi apa yang akan dicapai dan sekaligus merupakan pendorong atau motivasi untuk mencapainya. Tentu dalam mencapainya, hal yang utama adalah bahwa kita harus bekerjasama dengan Tuhan sehingga sebenarnya Tuhan yang menentukan keberhasilan dalam pencapaian tersebut.
Nats ini mencontohkan bahwa setiap pekerja akan memperoleh upahnya. Meski dengan gaya agak “sinis” dikatakan, “Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya”. Tetapi maksud dari ayat tersebut adalah agar kita jangan terpukau pada pekerjaan itu sendiri, tidak terpukau pada upah (duniawi) itu sendiri. Kebahagiaan dan sukacita bukan berasal dari itu semua, melainkan dari hubungan dan pengakuan bahwa Allah yang mengatur segalanya. Pengertian lainnya dalam bentuk apapun yang kita lakukan, maka akan ada upahnya. Upah (berbuat) dosa adalah maut. Upah (berbuat) kebaikan dengan dasar iman, adalah hidup damai bersama Allah dalam kekekalan.
Kalau kita kaitkan nats ini dengan bacaan lainnya dalam Mat 25:31-46, maka pesan yang lebih khusus adalah agar kita mewujudkan kasih kepada mereka yang berkekurangan. Bacaan Mat 25 ini menggambarkan bahwa apabila kita mengasihi Allah, maka kasih itu harus kita wujudkan kepada mereka yang berkekurangan dan memerlukan. Oleh karena itu digambarkan: kapankah kita membiarkan Tuhan Yesus lapar, kekurangan pakaian, dan tidak melihat saat sakit? Nats ini mengatakan, ketika mereka orang kecil yang lapar (di sekeliling kita) tidak kita beri makan, tidak beri pakaian atau menjenguk mereka saat sakit, maka kita tidak melakukannya kepada Tuhan Yesus. Alkitab menuliskan: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40). Kepada yang tidak melakukan kasih itu, Tuhan Yesus memberi “upah” dengan mengatakan: “… Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya”.
Itukah upah yang kita harapkan sebagai pekerja di dunia ini, dimana kita mengaku Tuhan adalah Majikan dan Pemilik hidup kita?
Ketiga: Indah pada waktunya
Mari kita mulai dengan pengakuan, kita sendiri tidak akan mampu. Mungkin dengan mengandalkan kemampuan kita sendiri, kita berhasil mencapai seseuatu, tetapi itu pasti bukan yang terbaik. Justru yang terbaik adalah kalau kita melakukan segala sesuatu itu bersama dengan Tuhan. Hal itu akan membuat kita lebih berani, lebih berkarya, lebih mampu, dan lebih siap dalam menghadapi hari-hari ke depan yang lebih baik dalam kehidupan ini.
Untuk itu hal yang penting adalah bagaimana kita terus berubah, berubah oleh dasar akal budi kita. Berubah dari pribadi yang lama menjadi pribadi yang baru, berubah dari orang yang mengandalkan diri sendiri menjadi mengandalkan Tuhan, berubah dari keluarga yang lama menjadi keluarga yang diperbaharui. Berubah terus menerus menjadi lebih baik dan berkenan kepada Tuhan dengan akal budi, itulah yang diinginkan olehNya. Jangan kita lupakan, perubahan itu sendiri adalah proses yang abadi sampai kita nanti “berhenti“ karena kematian dan kekekalan sudah tiba dalam perjalanan hidup kita.
Jangan kita lupakan, iblis akan merongrong kita terus menerus. Banyak cara yang dibuat oleh iblis karena dia adalah pembohong dan penggoda. Kita harus bisa mengalahkan Iblis. Iblis sering memanipulasi keadaan sehingga sesuatu yang biasa-biasa dibuat menjadi hal yang tidak memuaskan, hal sepele digoda oleh iblis menjadi masalah besar. Ada kisah di balik ini seperti kita lihat dalam kata-kata dalam bahasa Inggris: dissatisfaction (tidak puas), diskualification (tidak mampu), disadvantage (tidak beruntung), dan sebagainya yang memakai kata dis di depan katanya. Kata dis dalam hal ini berasal dari Dewa Dis yang dilambangkan sebagai setan atau iblis. Dengan demikian segala hal yang membuat dissatisfaction (ketidakpuasan) sebenarnya adalah godaan iblis. Justru bagaimana dalam perjalanan hidup ini kita mampu membuat: kekesalan kita rubah menjadi kegembiraan, kecemasan menjadi keceriaan, ketakutan menjadi kewaspadaan, dan sebagainya. Kita harus bersabar dan melihat, segala pengharapan dan resolusi kita yang sudah kita buat (mari kita buat), pada waktunya nanti Allah akan mewujudkannya, membuat segalanya indah pada waktunya.
Keempat: Bersyukurlah
Hal yang terpenting adalah kita selalu ada bersama Tuhan dalam melangkah masuk ke tahun 2013 ini. Kita bersyukur atas apa yang sudah kita jalani. Segala berkat yang kita terima ucapkan Haleluya. Kalau Tuhan memberi kita kesehatan pada saat ini, itu sangat disyukuri. Kalau kita ada dalam sakit-penyakit, maka kita harus bersyukur Tuhan memakai cara yang unik dalam mendekatkan kita kepadaNya. Untuk hal itu juga kita layak mengatakan: Haleluya, terpujilah Tuhan. Sebab yang utama kita sudah diselamatkan melalui kasih Tuhan Yesus yang baru kita rayakan natal seminggu lalu.
Kita harus semangat dan antusias dalam memandang ke depan. Semangat dalam pengertian antusias yang berasal dari kata Yunani en-theos (yang dalam bahasa Inggris ditulis enthuastic). En berarti di dalam dan Theos berarti Tuhan. Jadi antusias, enthuastic, entheos berarti kita ada di dalam Tuhan. Kita bersama dengan Tuhan. Justru siapa yang belum semangat, berarti belum ada di dalam Tuhan.
Meraih masa depan di dalam Tuhan mendorong kita untuk bercita-cita, bervisi, berorientasi ke masa depan. Untuk itu sikap kita akan lebih dinamis, progresif dan jauh dari sekedar berangan-angan saja. Menyusun pengharapan dalam rasa syukur, membuat resolusi dalam syukur, dan mengakui bahwa Allah akan mendampingi kita melangkah ke depan adalah rasa yukur yang tidak terkira. Kita yakin, bersama Tuhan maka semua akan menjadi baru
Penutup
Kita yang hidup pada saat kini memang tidak bisa lepas dari masa lampau, tetapi kita harus melihatnya hanya sebagai sebuah perenungan dengan kaca spion yang kecil. Sebaliknya kita harus melihat ke arah masa depan dengan kaca besar yang penuh pengharapan, karena kita berjalan bersama dengan Tuhan dalam tahun 2013 ini.
Mari kita syukuri bahwa kita lewati tahun 2012 dan tetap bersama Tuhan di tahun 2013 ini. Kita bersyukur sudah diselamatkan dan ditebus. Kita melihat waktu yang berjalan adalah waktu bersama dengan Tuhan. Kita menjadi pekerja Tuhan yang siap menerima upah dari padaNya, karena semua akan indah pada waktunya. Semua akan terlihat nanti pada saatnya, pada saat ada langit baru dan bumi yang baru. Dia adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir 
Amen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar