*** "SELAMAT DATANG" DI SOPOU JUMA PARIGI ANDA DAPAT MELIHAT " PROPIL SILSILAH ROHANI VIDIO SERBA - SERBI " TERIMAKASIH ***

Selasa, 18 Januari 2011

~Jadilah...

Jadilah Seperti Lilin
Alat...
   Bintang yang menuntun para orang Majus ke Betlehem sebenarnya hanya berfungsi sebagai alat penunjuk  belaka agar para orang Majus tersebut dapat sampai ke sebuah tempat di mana Kristus dilahirkan. Demikian pula seharusnya kehidupan kita. Apakah kehidupan kita telah menjadi seperti sebuah bintang yang berfungsi sebagai penunjuk arah bagi sesama untuk berjumpa dengan Kristus? Apakah sesama yang sedang hidup dalam kegelapan dapat melihat secercah cahaya Allah dalam kehidupan kita pribadi dan keluarga? Kita sering banyak berbicara, berdiskusi, membuat ulasan, ceramah dan berkhotbah tentang Kristus; tetapi kita belum memerankan diri sebagai lilin yang dapat menerangi dalam kegelapan juga sebagai penunjuk arah yang  layak dipercaya (kredibel) kepada Kristus selaku Juru-selamat. Ini terjadi karena kehidupan kita belum bangkit dan menjadi terang. Di Yes. 60:1, firman Tuhan berkata: Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu. Sebenarnya selaku umat percaya kita telah disinari oleh cahaya rahmat dan terang Allah, tetapi kehidupan kita sering masih berada dalam keadaan kelam. Sebab kita memilih untuk menutup pintu hati rapat-rapat, sehingga cahaya rahmat Allah  tidak sampai menembus relung hati yang terdalam. Itu sebabnya kehidupan kita tidak dapat menjadi secercah cahaya yang menuntun sesama kepada keselamatan Kristus. Mata hati kita sering buta, sehingga tidak dapat melihat karya keselamatan Allah yang terjadi di sekeliling kita. Padahal ketika kita mau membuka hati dan bersandar kepada kuasaNya, maka kita akan dipakai oleh Allah untuk memantulkan cahaya keselamatan kepada orang-orang di sekitar kita...
Lilin...
   Apabila kita tidak dapat menjadi sebuah bintang yang cemerlang, cukuplah bagi kita untuk menjadi sebuah lilin kecil namun dapat menerangi orang-orang di sekitar kita, sehingga mereka dapat melihat kehadiran Kristus. Jadi cahaya lilin yang dimaksudkan tidak boleh berfungsi seperti alat penerang pada umumnya, tetapi seharusnya menjadi  alat penerang yang mampu menerangi orang-orang di sekitar kita untuk lebih mengenal dan percaya kepada Kristus. Dengan demikian cahaya yang kita pancarkan pada prinsipnya berfungsi sebagai alat petunjuk arah kepada kehendak Allah, sehingga mereka pada akhirnya mau semakin mengasihi Kristus secara benar. Untuk itu kita tidak boleh membelokkan petunjuk arah tersebut kepada diri sendiri sebagaimana yang dilakukan oleh Herodes. Ketika kita makin terbiasa berhasil mendorong orang lain untuk memuji dan menganggap diri kita sebagai orang penting, dan kita sangat menikmati dan menuntutnya; maka sesungguhnya kita telah terbelenggu oleh kuasa duniawi. Akibatnya kita akan cenderung bersikap curiga, berpikir negatif dan terlalu peka dengan frekuensi perhatian orang lain. Bilamana sesama sangat memperhatikan, kita merasa bahagia dan penting; tetapi apabila  sesama kurang memberi perhatian, kita menganggap mereka telah mengabaikan dan tidak mengasihi kita. Dengan pola pikir dan sikap yang demikian, kita tidak mungkin dapat menjadi petunjuk arah yang benar kepada Kristus.  Sikap ini terjadi karena kita telah mengarahkan cahaya lilin tersebut untuk memperbesar kemuliaan diri sendiri. Padahal cahaya lilin sebagai petunjuk arah seharusnya bersedia makin berkurang dan habis. Bukankah bagi sebatang lilin setiap dia memancarkan api  yang menerangi kehidupan ini  sebenarnya merupakan proses kematian sebab habis terbakar...
Terang...
   Kehidupan iman kita akan berfungsi efektif menjadi terang bagi orang-orang di sekitar ketika kita mau menghayati dan menjalani setiap pergumulan hidup ini sebagai suatu ziarah iman. Dengan sikap demikian, kita akan rela berkorban dan menderita demi Kristus karena hidup kita dibimbing oleh kebenaran iman. Seperti lilin menyala yang harus makin berkurang dan kemudian habis terbakar, maka demikian pula kehidupan kita. Asalkan hidup kita dapat menjadi cahaya petunjuk arah dan memberi inspirasi serta motivasi  sesama untuk datang kepada Krsitus, kita rela makin berkurang dan lenyap. Jika demikian orang-orang Majus yang berjalan mengikuti bintang Betlehem pada prinsipnya telah berperan pula sebagai secercah cahaya yang menjadi teladan bagi setiap orang untuk mau berkorban mencari Kristus dan menyembahNya...

“Jadilah Seperti Lilin”
Alat...
   Bintang yang menuntun para orang Majus ke Betlehem sebenarnya hanya berfungsi sebagai alat penunjuk  belaka agar para orang Majus tersebut dapat sampai ke sebuah tempat di mana Kristus dilahirkan. Demikian pula seharusnya kehidupan kita. Apakah kehidupan kita telah menjadi seperti sebuah bintang yang berfungsi sebagai penunjuk arah bagi sesama untuk berjumpa dengan Kristus? Apakah sesama yang sedang hidup dalam kegelapan dapat melihat secercah cahaya Allah dalam kehidupan kita pribadi dan keluarga? Kita sering banyak berbicara, berdiskusi, membuat ulasan, ceramah dan berkhotbah tentang Kristus; tetapi kita belum memerankan diri sebagai lilin yang dapat menerangi dalam kegelapan juga sebagai penunjuk arah yang  layak dipercaya (kredibel) kepada Kristus selaku Juru-selamat. Ini terjadi karena kehidupan kita belum bangkit dan menjadi terang. Di Yes. 60:1, firman Tuhan berkata: “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu”. Sebenarnya selaku umat percaya kita telah disinari oleh cahaya rahmat dan terang Allah, tetapi kehidupan kita sering masih berada dalam keadaan kelam. Sebab kita memilih untuk menutup pintu hati rapat-rapat, sehingga cahaya rahmat Allah  tidak sampai menembus relung hati yang terdalam. Itu sebabnya kehidupan kita tidak dapat menjadi secercah cahaya yang menuntun sesama kepada keselamatan Kristus. Mata hati kita sering buta, sehingga tidak dapat melihat karya keselamatan Allah yang terjadi di sekeliling kita. Padahal ketika kita mau membuka hati dan bersandar kepada kuasaNya, maka kita akan dipakai oleh Allah untuk memantulkan cahaya keselamatan kepada orang-orang di sekitar kita...
Lilin...
   Apabila kita tidak dapat menjadi sebuah bintang yang cemerlang, cukuplah bagi kita untuk menjadi sebuah lilin kecil namun dapat menerangi orang-orang di sekitar kita, sehingga mereka dapat melihat kehadiran Kristus. Jadi cahaya lilin yang dimaksudkan tidak boleh berfungsi seperti alat penerang pada umumnya, tetapi seharusnya menjadi  alat penerang yang mampu menerangi orang-orang di sekitar kita untuk lebih mengenal dan percaya kepada Kristus. Dengan demikian cahaya yang kita pancarkan pada prinsipnya berfungsi sebagai alat petunjuk arah kepada kehendak Allah, sehingga mereka pada akhirnya mau semakin mengasihi Kristus secara benar. Untuk itu kita tidak boleh membelokkan petunjuk arah tersebut kepada diri sendiri sebagaimana yang dilakukan oleh Herodes. Ketika kita makin terbiasa berhasil mendorong orang lain untuk memuji dan menganggap diri kita sebagai “orang penting”, dan kita sangat menikmati dan menuntutnya; maka sesungguhnya kita telah terbelenggu oleh kuasa duniawi. Akibatnya kita akan cenderung bersikap curiga, berpikir negatif dan terlalu peka dengan frekuensi perhatian orang lain. Bilamana sesama sangat memperhatikan, kita merasa bahagia dan penting; tetapi apabila  sesama kurang memberi perhatian, kita menganggap mereka telah mengabaikan dan tidak mengasihi kita. Dengan pola pikir dan sikap yang demikian, kita tidak mungkin dapat menjadi petunjuk arah yang benar kepada Kristus.  Sikap ini terjadi karena kita telah mengarahkan cahaya lilin tersebut untuk memperbesar kemuliaan diri sendiri. Padahal cahaya lilin sebagai petunjuk arah seharusnya bersedia makin berkurang dan habis. Bukankah bagi sebatang lilin setiap dia memancarkan api  yang menerangi kehidupan ini  sebenarnya merupakan proses “kematian” sebab habis terbakar...
Terang...
   Kehidupan iman kita akan berfungsi efektif menjadi “terang” bagi orang-orang di sekitar ketika kita mau menghayati dan menjalani setiap pergumulan hidup ini sebagai suatu ziarah iman. Dengan sikap demikian, kita akan rela berkorban dan menderita demi Kristus karena hidup kita dibimbing oleh kebenaran iman. Seperti lilin menyala yang harus makin berkurang dan kemudian habis terbakar, maka demikian pula kehidupan kita. Asalkan hidup kita dapat menjadi “cahaya” petunjuk arah dan memberi inspirasi serta motivasi  sesama untuk datang kepada Krsitus, kita rela makin berkurang dan lenyap. Jika demikian orang-orang Majus yang berjalan mengikuti bintang Betlehem pada prinsipnya telah berperan pula sebagai secercah cahaya yang menjadi teladan bagi setiap orang untuk mau berkorban mencari Kristus dan menyembahNya...

Minggu, 16 Januari 2011

~Kenomor berapa?....

Buat yang suka berhubungan dengan Tuhan tapi tidak melalui chatting tapi by PHONE.
Bayangkan bila pada saat Kita berdoa Dan mendengar ini: "Terima kasih, Anda telah menghubungi Rumah Bapa". Pilihlah salah satu: * Tekan 1 untuk 'meminta'. * Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'. * Tekan 3 untuk 'mengeluh'. * Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."
Atau, bagaimana jika Tuhan memohon maaf seperti ini: "Saat ini semua malaikat sedang membantu pelanggan lain. Tetaplah menunggu. Panggilan Anda akan dijawab berdasarkan urutannya." Bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini: * "Jika Anda mau bicara dengan Malaikat Gabriel, tekan 1. * Dengan Malaikat Mikhail, tekan 2. * Dengan malaikat lainnya, tekan 3. * Jika Anda ingin mendengar nyanyian Raja Daud saat Anda menunggu, tekan 4.
"Untuk mengetahui apakah orang yang Anda kasihi akan dipanggil ke Rumah Bapa, masukkanlah nomor KTP-nya. Untuk pesan tempat di Rumah Bapa, tekanlah Y, O, H, A, N, E, S Dan tekan 3,1,6."
"Untuk jawaban pertanyaan tentang dinosaurus, umur bumi, Dan di mana bahtera Nuh berada, silahkan tunggu sampai Anda tiba di sini."
Atau bisa juga Anda mendengar ini : "Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah satu kali menelpon Hari ini, Silakan mencoba kembali esok hari."
"Kantor ini ditutup pada akhir minggu. Silakan menelpon kembali Hari Senin setelah pukul 9 pagi."
Namun puji Tuhan, Bapa mengasihi Kita, Anda dapat menelponNya setiap saat !!! Anda hanya perlu untuk memanggilnya sekali Dan Tuhan mendengar Anda. Karena Yesus, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk.
Tuhan menerima setiap panggilan Dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi. Ketika Anda memanggil Dan Tuhan akan menjawab; Anda akan menangis minta tolong Dan DIA akan berkata : "Ini AKU". ( Yesaya 58 :9 ).
Ketika Anda memanggil, gunakan Nomor Darurat dibawah ini
* Saat Berduka Cita, putar Yohanes 14.
* Ketika dikecewakan sesama, putar Mazmur 27.
* Jika Anda ingin berbuah, putar Yohanes 15.
* Ketika Anda Berdosa, putar Mazmur 51.
* Ketika Anda kawatir, putar Matius 6:19-34.
* Ketika Anda dalam bahaya, putar Mazmur 91.
* Ketika Tuhan terasa jauh, putar Mazmur 139.
* Ketika Iman Anda perlu dikuatkan putar Ibrani 11.
* Ketika Anda merasa sendiri Dan takut, putar Mazmur 23.
* Ketika hidup Anda sedang dalam kepahitan, putar I Korintus 13.
* Untuk Rahasia kebahagiaan Paulus, putar Kolose 3 : 12-17.
* Untuk Arti Kekristenan, putar I Korintus 5 : 15-19.
* Ketika Anda merasa kecewa Dan ditinggalkan, putar Roma 8 :31-39.
* Ketika Anda menginginkan kedamaian Dan ketenangan, putar Matius 11:25-30.
* Ketika Dunia terlihat lebih besar dari Tuhan, putar Mazmur 90.
* Ketika Anda ingin jaminan Kekristenan putar Roma 8 : 1-30.
* Ketika Anda meninggalkan rumah untuk bekerja atau bepergian, putar Mazmur 121.
* Untuk penemuan/kesempatan besar, putar Yesaya 55.
* Ketika Anda membutuhkan keberanian untuk suatu tugas, putar Yosua 1.
* Supaya dapat bergaul dengan baik terhadap sesama, putar Roma 12.
* Ketika Anda memikirkan kekayaan, putar Markus 10.
* Saat Anda mengalami depresi, putar Mazmur 27.
* Jika Anda kesulitan keuangan, putar Mazmur 37.
* Jika Anda kehilangan kepercayaan terhadap orang, putar I Korintus 13.
* Jika orang di sekitar Kita tampak berlaku tidak baik, putar Yohanes 15.
* Ketika Anda putus ASA dengan pekerjaan, putar Mazmur 126.
* Jika Anda menemukan bahwa dunia mengecil Dan Anda merasa besar, putar Mazmur 19.
Nomor-nomor tersebut dapat langsung dihubungi. Operator tidak diperlukan. Seluruh saluran ke Surga terbuka 24 jam sehari!!.
Bagikan daftar telepon ini kepada orang-orang disekeliling Kita. Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya. Jika perlu ajaklah berdoa bersama.

~Asal...

Konon di atas langit (banua ginjang, nagori atas) adalah seekor ayam bernama Manuk Manuk Hulambujati (MMH) berbadan sebesar kupu-kupu besar, namun telurnya sebesar periuk tanah. MMH tidak mengerti bagaimana dia mengerami 3 butir telurnya yang demikian besar, sehingga ia bertanya kepada Mulajadi Na Bolon (Maha Pencipta) bagaimana caranya agar ketiga telur tsb menetas.
Mulajadi Na Bolon berkata, “Eramilah seperti biasa, telur itu akan menetas!” Dan ketika menetas, MMH sangat terkejut karena ia tidak mengenal ketiga makhluk yang keluar dari telur tsb. Kembali ia bertanya kepada Mulajadi Nabolon dan atas perintah Mulajadi Na Bolon, MMH memberi nama ketiga makhluk (manusia) tsb. Yang pertama lahir diberi nama TUAN BATARA GURU, yang kedua OMPU TUAN SORIPADA, dan yang ketiga OMPU TUAN MANGALABULAN, ketiganya adalah lelaki.
Setelah ketiga putranya dewasa, ia merasa bahwa mereka memerlukan seorang pendamping wanita. MMH kembali memohon dan Mulajadi Na Bolon mengirimkan 3 wanita cantik: SIBORU PAREME untuk istri Tuan Batara Guru, yang melahirkan 2 anak laki laki diberi nama TUAN SORI MUHAMMAD, dan DATU TANTAN DEBATA GURU MULIA dan 2 anak perempuan kembar bernama SIBORU SORBAJATI dan SIBORU DEAK PARUJAR. Anak kedua MMH, Tuan Soripada diberi istri bernama SIBORU PAROROT yang melahirkan anak laki-laki bernama TUAN SORIMANGARAJA sedangkan anak ketiga, Ompu Tuan Mangalabulan, diberi istri bernama SIBORU PANUTURI yang melahirkan TUAN DIPAMPAT TINGGI SABULAN.
Dari pasangan Ompu Tuan Soripada-Siboru Parorot, lahir anak ke-5 namun karena wujudnya seperti kadal, Ompu Tuan Soripada menghadap Mulajadi Na Bolon (Maha Pencipta). “Tidak apa apa, berilah nama SIRAJA ENDA ENDA,” kata Mulajadi Na Bolon. Setelah anak-anak mereka dewasa, Ompu Tuan Soripada mendatangi abangnya, Tuan Batara Guru menanyakan bagaimana agar anak-anak mereka dikawinkan. “Kawin dengan siapa? Anak perempuan saya mau dikawinkan kepada lakilaki mana?” tanya Tuan Batara Guru. “Bagaimana kalau putri abang SIBORU SORBAJATI dikawinkan dengan anak saya Siraja Enda Enda. Mas kawin apapun akan kami penuhi, tetapi syaratnya putri abang yang mendatangi putra saya,” kata Tuan Soripada agak kuatir, karena putranya berwujud kadal.
Akhirnya mereka sepakat. Pada waktu yang ditentukan Siboru Sorbajati mendatangai rumah Siraja Enda Enda dan sebelum masuk, dari luar ia bertanya apakah benar mereka dijodohkan. Siraja Enda Enda mengatakan benar, dan ia sangat gembira atas kedatangan calon istrinya. Dipersilakannya Siboru Sorbajati naik ke rumah. Namun betapa terperanjatnya Siboru Sorbajati karena lelaki calon suaminya itu ternyata berwujud kadal. Dengan perasaan kecewa ia pulang mengadu kepada abangnya Datu Tantan Debata. “Lebih baik saya mati daripada kawin dengan kadal,” katanya terisak-isak. “Jangan begitu adikku,” kata Datu Tantan Debata. “Kami semua telah menyetujui bahwa itulah calon suamimu. Mas kawin yang sudah diterima ayah akan kita kembalikan 2 kali lipat jika kau menolak jadi istri Siraja Enda Enda.”
Siboru Sorbajati tetap menolak. Namun karena terus-menerus dibujuk, akhirnya hatinya luluh tetapi kepada ayahnya ia minta agar menggelar “gondang” karena ia ingin “manortor” (menari) semalam suntuk. Permintaan itu dipenuhi Tuan Batara Guru. Maka sepanjang malam, Siboru Sorbajati manortor di hadapan keluarganya. Menjelang matahari terbit, tiba-tiba tariannya (tortor) mulai aneh, tiba-tiba ia melompat ke “para-para” dan dari sana ia melompat ke “bonggor” kemudian ke halaman dan yang mengejutkan tubuhnya mendadak tertancap ke dalam tanah dan hilang terkubur!
Keluarga Ompu Tuan Soripada amat terkejut mendengar calon menantunya hilang terkubur dan menuntut agar Keluarga Tuan Batara Guru memberikan putri ke-2 nya, Siboru Deak Parujar untuk Siraja Enda Enda. Sama seperti Siboru Sorbajati, ia menolak keras. “Sorry ya, apa lagi saya,” katanya. Namun karena didesak terus, ia akhirnya mengalah tetapi syaratnya orang tuanya harus menggelar “gondang” semalam suntuk karena ia ingin “manortor” juga. Sama dengan kakaknya, menjelang matahari terbit tortornya mulai aneh dan mendadak ia melompat ke halaman dan menghilang ke arah laut di benua tengah (Banua Tonga).
Di tengah laut ia digigit lumba-lumba dan binatang laut lainnya dan ketika burung layang-layang lewat, ia minta bantuan diberikan tanah untuk tempat berpijak. Sayangnya, tanah yang dibawa burung layang-layang hancur karena digoncang NAGA
PADOHA. Siboru Deak Parujar menemui Naga Padoha agar tidak menggoncang Banua Tonga. “OK,” katanya. “Sebenarnya aku tidak sengaja, kakiku rematik. Tolonglah sembuhkan.” Siboru Deak Parujar berhasil menyembuhkan dan kepada Mulajadi Na Bolon dia meminta alat pemasung untuk memasung Naga Padoha agar tidak mengganggu. Naga Padoha berhasil dipasung hingga ditimbun dengan tanah dan terbenam ke benua tengah (Banua Toru). Bila terjadi gempa, itu pertanda Naga Padoha sedang meronta di bawah sana.
Alkisah, Mulajadi Na Bolon menyuruh Siboru Deak Parujar kembali ke Benua Atas. Karena lebih senang tinggal di Banua Tonga (bumi), Mulajadi Na Bolon mengutus RAJA ODAP ODAP untuk menjadi suaminya dan mereka tinggal di SIANJUR MULA MULA di kaki gunung Pusuk Buhit. Dari perkawinan mereka lahir 2 anak kembar: RAJA IHAT MANISIA (laki-laki) dan BORU ITAM MANISIA (perempuan). Tidak dijelaskan Raja Ihat Manisia kawin dengan siapa, ia mempunya 3 anak laki laki: RAJA MIOK MIOK, PATUNDAL NA BEGU dan AJI LAPAS LAPAS. Raja Miok Miok tinggal di Sianjur Mula Mula, karena 2 saudaranya pergi merantau karena mereka berselisih paham.
Raja Miok Miok mempunyai anak laki-laki bernama ENGBANUA, dan 3 cucu dari Engbanua yaitu: RAJA UJUNG, RAJA BONANG BONANG dan RAJA JAU. Konon Raja Ujung menjadi leluhur orang Aceh dan Raja Jau menjadi leluhur orang Nias. Sedangkan Raja Bonang Bonang (anak ke-2) memiliki anak bernama RAJA TANTAN DEBATA, dan anak dari Tantan Debata inilah disebut SI RAJA BATAK, YANG MENJADI LELUHUR ORANG BATAK DAN BERDIAM DI SIANJUR MULA MULA DI KAKI GUNUNG PUSUK BUHIT..

Cerita ini saya sadur langsung, tanpa izin. Sumbernya: R.Manurung

~Kata_kata....

1. Jangan tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapatmenyesatkan. Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, karena kekayaan dapat musnah. Tertariklah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena hanya senyum yang dapat membuat hari-hari yang gelap menjadi cerah. Semoga kamu menemukan orang seperti itu.

2. Ada saat-saat dalam hidup ketika kamu sangat merindukan seseorang, sehingga
 ingin hati menjemputnya dari alam mimpi dan memeluknya dalam alam nyata.. Semoga kamu memimpikan orang seperti itu.

3. Bermimpilah tentang apa yang ingin kamu impikan, pergilah ke tempat-tempat
 kamu ingin pergi, jadilah seperti yang kamu inginkan, karena kamu hanya memiliki satu kehidupan dan satu kesempatan untuk melakukan hal-hal yang ingin kamu lakukan.

4. Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan yang cukup untuk membuatmu baik hati,cobaan yang cukup untuk membuatmu kuat, kesedihan yang cukup untuk membuatmumanusiawi, pengharapan yang cukup untuk membuatmu bahagia dan uang yang cukup
 untuk membeli hadiah-hadiah.

5. Ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain dibukakan. Tetapi
 acapkali kita terpaku terlalu lama pada pintu yang tertutup sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita. 

6. Sahabat terbaik adalah dia yang dapat duduk berayun-ayun di beranda bersamamu, tanpa mengucapkan sepatah katapun, dan kemudian kamu meninggalkannya dengan perasaan telah bercakap-cakap lama dengannya.

7. Sungguh benar bahwa kita tidak tahu apa yang kita milik sampai kita
 kehilangannya, tetapi sungguh benar pula bahwa kita tidak tahu apa yang belum pernah kita miliki sampai kita mendapatkannya. 

8. Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu
 menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu menyakitkan hati orang itu pula.

9. Kata-kata yang diucapkan sembarangan dapat menyulut perselisihan. Kata-kata
 yang kejam dapat menghancurkan suatu kehidupan. Kata-kata yang diucapkan pada tempatnya dapat meredakan ketegangan. Kata-kata yang penuh cinta dapat menyembuhkan dan memberkahi. 

10. Awal dari cinta adalah membiarkan orang yang kita cinta menjadi dirinya
 sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kita inginkan. Jika tidak, kita hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kita temukan di dalam dia.

11. Orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik,
 mereka hanya berusaha menjadikan yang terbaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya.

12. Mungkin Tuhan menginginkan kita bertemu dengan beberapa orang yang salah
 sebelum bertemu dengan orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterima kasih atas karunia itu.

13. Hanya diperlukan waktu semenit untuk menaksir seseorang, sejam untuk
 menyukai seseorang dan sehari untuk mencintai seseorang tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

14. Kebahagiaan tersedia bagi mereka yang menangis, mereka yang disakiti
 hatinya, mereka yang mencari dan mereka yang mencoba. Karena hanya mereka itulah yang menghargai pentingnya orang-orang yang pernah hadir dalam hidup mereka.

15. Cinta adalah jika kamu kehilangan rasa, gairah, romantika dan masih tetap
 peduli padanya.

16. Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang
 sangat berarti bagimu dan mendapati pada akhirnya bahwa tidak demikian adanya dan kamu harus melepaskannya.

17. Cinta dimulai dengan sebuah senyuman, bertumbuh dengan sebuah ciuman dan
 berakhir dengan tetesan air mata.

18. Cinta datang kepada mereka yang masih berharap sekalipun pernah
 dikecewakan, kepada mereka yang masih percaya sekalipun pernah dikhianati, kepada mereka yang masih mencintai sekalipun pernah disakiti hatinya.

19. Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi yang
 lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan tidak pernah memiliki keberanian untuk mengutarakan cintamu kepadanya.

20. Masa depan yang cerah selalu tergantung kepada masa lalu yang dilupakan,
 kamu tidak dapat hidup terus dengan baik jika kamu tidak melupakan kegagalan dan sakit hati di masa lalu.

21. Jangan pernah mengucapkan selamat tinggal jika kamu masih mau mencoba, jangan pernah menyerah jika kamu masih merasa sanggup jangan pernah mengatakan kamu tidak mencintainya lagi jika kamu masih tidak dapat melupakannya.


22. Memberikan seluruh cintamu kepada seseorang bukanlah jaminan dia akan
 membalas cintamu! Jangan mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh di hatimu.


23. Ada hal-hal yang sangat ingin kamu dengar tetapi tidak akan pernah kamu
 dengar dari orang yang kamu harapkan untuk mengatakannya. Namun demikian janganlah menulikan telinga untuk mendengar dari orang yang mengatakannya dengan sepenuh hati.

24. Waktu kamu lahir, kamu menangis dan orang-orang di sekelilingmu tersenyum -
 jalanilah hidupmu sehingga pada waktu kamu meninggal, kamu tersenyum dan orang-orang di sekelilingmu menangis

Jumat, 14 Januari 2011

~Tata ibadah...

LITURGI NATAL
MALAM TAHUN BARU 2011


I. PERSIAPAN
   - Penyalaan lilin :
II. Ibadah Natal
1. Votum- Introitus- Doa
     ..Ibagas Goran ni Naibata Bapa, Tuhan Yesus Keristus, pakon Tonduy Napansing
     Martonggo mahita:
2. Bernyanyi dari Haleluya No. 406:1-3
1. Hatahononta diatei tupa ma, ai Negaranta tanoh na lambut
                Laut bolag dolog ni pe ratah, talun jenges appar do haganup
                In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
                In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
2. Sanggah poltak matani ari in, martitialas bai sogodni in
 Morum mangerbang bunga-bunga in, irandu doding ni bossala in
                In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
                In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
            3. Tanoh na gombur musim pe dear, torsa ganupan mambahen jagar
                Jenges idahon damei do ijin, in ma tanohta hatubuhan in
 In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
 In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
3. Liturgi I  : PENCIPTAAN
P.       : Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya mem- beritahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk itu marilah kita mendengarkan tutu- ran penciptaan yang telah Allah lakukan.
1          : Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai. Setiap hari akan membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti dengan bulan, maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
2          :  Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit dalam kemegahannya men- coba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi dari panas matahari.
3          :  Udara adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia. Lihatlah rantai kehidupan yang diciptakan Allah, polusi  dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan dan kembali mengha- silkan O2 yang dibutuhkan oleh manusia, manusia merawat tumbuh-tumbuhan sehingga pohon-pohon menjadi eksis dalam ruang lingkup alam.
4         :   Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.
5         :  Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, se- hingga kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
6         :  Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
7         :  Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah. Ikan akan menari di- tengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah
8          :    yang menciptakan semuanya.
    4. Bernyanyi dari Haleluya No. 384:1-2
            1.  Anggo sai tong hupingkiri, pambahenankin
                  Simbei do tong ganup tingki, seng margagan in
                  Holongmu, Tuhan pangajamankin
                  Sai marpangulaki, Ham mangidah in
                  Holongmu, Tuhan pangarapankin
                  Seng dong parsuhutan, pitah Ham do in
                  2. Gijang uhur ampa latei, seng maronti in
                      Uhur domdom ganup ari, sai na roh do in
                      Holongmu, Tuhan pangajamankin
                      Sai marpangulaki, Ham mangidah in
                      Holongmu, Tuhan pangarapankin
                      Seng dong parsuhutan, pitah Ham do in
    5. Liturgi II  : KEJATUHAN KE DALAM DOSA
   P   : Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi  keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup
               di dalam dosa? Mari kita dengarkan penuturan liturgy ke 2 ini.
               Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua keinginan ter- penuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah se- tiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi dengan sesamanya.
  1   : Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah sema- kin lemah.
  2    :   Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan yang upayakan oleh pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
    3    : Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai sumber hikmat Ilahi. Penghargaan sema- kin kurang. Mungkinkan kita mampu bertahan dalam situasi yang demikian?
 4   : Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia men- ciptakan bencana alam yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak.
    5    :  Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.
    6. Bernyanyi dari Haleluya No. 26:1-3
            1. Malas ma uhur nima, na pintor uhur in
                Domma roh Raja nima, mamboba tuah in
                Seng marpanrantam in anggo bani parrohNi
                Nai pe tuk do gogohNi padaoh dorunta in
                2. Seng ipindo uhurNi ijon sangap ni in
                    I surga paratasNi harajaonNi in
                    Ai tarponop ope i tanoh on tunggungNi
                    Dob das ganup horjaNi talar ma in use
                    3. Ganupan hita jolmatangihon Raja on
                        Ai baen hagoluhanta do Ia ase roh
                        Ai hita na lansei na manlawan HataNi
                        Roh do holi gilaNi manguhum hita bei
    7. Liturgi III : JANJI KESELAMATAN
             P    : Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari kejaha
                        tannya menuju kebaikannya.
  1     : Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.
              2   : Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. Demi kebaikan manusia, marilah kita kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi.
3        : Tidak berguna membangkang dihadapan Tuhan,  sungguh  Allah telah menyediakan tempat yang terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya.
4          : Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita, sehingga keselamatan yang dari pada Allah tidak berlalu dari kita.
        5   : Bukankah segala perkataan Allah telah hidup dan diam di dalam kita? Bukanlah firman Allah telah terus berdengung ditelinga kita? Lalu, mengapa kita harus mengunci hati kita?
   6    : Allah menyediakan keselamatan yang dari padaNya, camkan dan terimalah Allah di dalam hidupmu.
    8. Bernyanyi dari Haleluya No. 30:1-2
        1. Hosianna, Anak ni Raja David roh hubanta
            Parandang ma dalanNiin, ase masuk bai uhurta
            Baen ma gaba-gaba in, bai Tuhanta na roh in
            2. Hosianna, Roh ma Ham, das hubagas uhurnami
                Na mangalo-alo Ham, alo Jesus Tuhannami
                Malas uhurnami in, anggo masuk Ham hujin
    9. Liturgi IV  :PENGGENAPAN KESELAMATAN
            P    : Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa
                        Yang akan kita perbuat?
                        Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
1   : Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram, tidak ada yang kurang.
      2    :  Saat ini, mari kita membuka hati kita. biarkan Kristus ber- bertakhta di relung hati kita yang terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan kembali, sama seperti ketika Allah menja- dikan dunia ini, baik dan sempurna.
3              : Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu, sinar itu akan meresap.
4              :  Saudara-saudari, bersama-sama dengan para malaikat, mari kita mengundang Yesus untuk lahir dan bertakhta di hati kita. Pujilah Tuhan sebab Ia baik, Pujilah Tuhan sebab Ia maha agung, kasih setiaNya tidak berkesudahan dari sekarang sampai selamanya.
10. Bernyanyi dari Haleluya No. 29:1-2
      1. Hanima na porsaya in, sai alo-alo Jesus in,
          pahinsah uhur nima
          Dohor ma ari pesta ni ganupan KuriaNi in,
          bai ari partubuhNi
          In pe laho ma hanima baen adatni manjalohon,
          na marayak hajolmaon
             2. Marmegah-megah uhur ma, sagala na bujur homa,
                 lao mangirikkon Jesus
                 In pe rombang patidak ma, megahmu bani Naibata
                 Pasaud ma harosuhNi
                 Puji, puji Jesus Kristus na manobus tonduynima
                 Humbai hamagouannima
   11. Liturgi V  : KEMULIAAN KESELAMATAN
P     : Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi alam raya. Hati yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti
            malak yang mengungkapkan kemuliaanMu.
1    : Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya.
2      :  Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan namaMu.
3   : Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan akan tunduk dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari segala raja. Tuhan dan segala tuan.
4   : Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia dengan diriMu. Lihatlah kesem- purnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita.
5      :  Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. Sudut-sudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang Raja yang telah lahir.
6    : “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang saat ini telah nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin
12. Bernyanyu dari Haleluya No. 39:1-3  (Jemaat berdiri, lampu  dimatikan)
            1. Sonangni, bornginni in, sanggah roh Jesus in
                Sonang modom do halak ganup dua mando na puho in rup
                Mangoromi AnakNi Jesus Tuhanta in
                2. Dear ni bornginni in sanggah roh Jesus in
                    Bai parmahan i Betlehem in, ipatugah na hun surga in
                    Domma roh Sipagoluh, Jesus Tuhanta in
                    3. Buei ni tuah ijin, sanggah roh Jesus in
                        Tor maluah pardousa use, humbai hamagouanNi hape
                        Ben na roh Sipagoluh, Jesus Tuhanta in.
   13. Liturgi VI   : KARIR DAN PROFESI (kostum disesuaikan )
P   : Keberagaman status dan karir di tengah-tengah dunia ini bukanlah satu hal yang perlu untuk dipertentangkan. Namun pada kenyataannya, keberagaman ini menjadi satu jurang pemisah dalam persatuan. Saudara-saudari yang terkasih, pembelaan diri terhadap satu karir yang dipegang membuat seseorang menjadi menutup diri terhadap orang lain yang memiliki satu jabatan. Yesus berkata dalam doanya kepada Allah, “agar semua satu adanya”, hal ini membuktikan bahwa karir bukanlah satu hal yang dipermasalahkan, na- mun iman itulah yang mempersatukan. Apa pendapat sese- orang tentang jabatan dan karir yang dipegangnya, lalu apa yang seharusnya terjadi dengan beragamnya jabatan dan karir yang ada ditengah-tengah dunia ini, marilah kita ikuti
            Liturgy karir dan professi.
1           :  Petani
Saya adalah seorang petani, saya biasa bekerja di sawah. Yah…. Memang kotor, tetapi itu semua saya lakukan untuk mencari sesuap nasi. Saya adalah orang yang sangat pen- ting. Jika saya tidak ada tentunya kita semua tidak bisa makan  nasi.  Jadi  menurut  saya,  saya  adalah  orang  yang
paling benar.
2           :  Pengusaha kayu
Saya seorang pengusaha. Membuat kayu dari sebatang pohon itu adalah keahlian saya. Saya tidak perduli dengan kelestarian alam, yang penting saya bisa mendapatkan uang. Terus terang saja, tanpa kayu kita semua tidak bisa memiliki rumah  yang  nyaman  dan  asri.  Nah  tentu  saja  saya  yang
paling benar.
3           :  Sopir
Saya seorang supir. Pekerjaan saya membawa kendaraan sehingga seluruh sewa dapat sampai ketujuannya. Kehati-hatian dituntut dari seorang supir, keselamatan penumpang menjadi nomor satu. Mari kita pikirkan bersama, mungkin kalau saya tidak ada, perekonomian, usaha atau apapun pasti akan berhenti. Kalau sudah berhenti apa yang terjadi? Negara ini  bisa  hancur. Jadi  kalau  menurut  saya, supirlah
yang paling benar.
4          :   Perawat
Tugas saya adalah merawat pasien di sebuah rumah sakit. Bersih dan steriil harus menjadi nomor satu, tujuannya adalah kesehatan. Dimana-mana saya dibutuhkan. Tentunya sangat dibutuhkan di semua kalangan masyarakat. Saya termasuk orang penting. Jika tidak penyakit bisa merajalela. Jadi kalau menurut saya, saya adalah yang paling benar.
5           :  Pegawai
Saya adalah pegawai, saya bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta. Pegawai mungkin dianggap kesil dan ren- dah. Tetapi kalau kita mau jujur perusahaan bisa berjalan dengan baik jika ada pegawai. Tanpa pegawai perusahaan akan cacat. Jadi menurut saya, sayalah yang paling benar.
6           :  Pemimpin
Saya seorang pemimpin, keberlangsungan kinerja sebuah organisasi maupun perusahaan bergantung kepada saya. Tanpa saya management akan rumit dan tidak teratur. Tentunya saya harus bertanggungjawab akan semua hal yang bisa terjadi. Jadi menurut saya, sayalah yang paling benar.
7           :  Masyarakat
Saya adalah masyarakat biasa, mungkin saya tidak ada apa-apanya. Tetapi jangan salah, tanpa saya seorang pemimpin tidak bisa berdiri. Suara saya sangat diperlukan. Tanpa masyarakat, pemimpin juga tidak bisa apa-apa, siapa yang mau dipimpin? Jadi kalau menurut saya, sayalah yang pa- ling benar.
8           :  Pelayan Kristen
Natal ini mempersatukan kita. Semua satu adanya, saling melengkapi di dalam kekurangan kita, saling mengisi di dalam kelebihan kita. Mengapa kita memperdebatkan hal-hal yang jelas sudah berbeda? Mari kita mencari kesatuan, sehingga semua menjadi baik dan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tuhan memberkati!
     14. Bernyanyi dari Haleluya No.340:1-3
            1. Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon
                Ia do pasangaponku sadokah bai goluhkon
                Huondoskon ma, huondoskon ma
                Bani Jesus Sipaluah huondoskon ma
                2. Huondoskon bani Jesus haganupan goluhkon
                    Hutadingkon ganup dousa, huihutkon Tuhan in
                    Huondoskon ma, huondoskon ma
                    Bani Jesus Sipaluah huondoskon ma
                    3. Huondoskon bani Jesus horja ampa uhurhon
                        Roh ma Ham Tonduy Napansing, sai urasi uhurhon
                        Huondoskon ma, huondoskon ma
                        Bani Jesus Sipaluah huondoskon ma
     15. Renungan Natal ;
PILIPPI.4 : 6
”Ulang ma haru uhurnasiam pasal atap aha pe, tapi pabotohkon nasiam ma pangindoannasiam bani Naibata marhasoman tonggo, elek-elek ampa tarima kasih”
Tahun Baru na dob imasuki hita panorang on, ai ma sada kesempatan baru na ilayakkon Naibata laho pabayuhon uhur, sura-sura pakon tekadta mandalankon horja pandiloon-Ni hubanta bei. Tahun 2011 lang pitah sekedar sambatni tahun 2010, tapi botul-botul do sada tahun na baru na mandilo hita laho pabayuhon pargoluhanta secara pribadi, sonai homa pargoluhon i tongah-tongah ni keluarga ampa masyarakat.
Tahun Baru 2011 on sihol do homa pagolpahon hita selaku halak Kristen ampa selaku keluarga namarhaporsayaon dompak Tuhanta Yesus Kristus, wajibdo hita martarimakasih hubani Tuhan  halani kesetiaan pakon idop ni uhur-Ni na dob mam- pargogohi pakon mambobai hita mandalani Tahun 2010. Ihatarimakasihkon hita tahun na salpu na dob itadingkon hita  janah imasuki hita tahun na baru laho mandaihon pasu-pasu ampa idop ni uhur sonai campurtangan ni Naibata bani goluhta. Sintong ma na hinatahon ni Tuhanta marhitei Apostel Paulus: “Huhalupahon do na i pudingku, huparayak na i lobeihu” (Pil.3:13). 
Isadari hita do bahasa Tahun 2011 on pe  totap do iwarnai tantangan pakon hamaholon. Tapi  hansi pe sonai, tongtong do Tuhanta na gabe hagogohon banta, anjaha ihaporsayai hita do hata-Ni na mangkatahon: ”Ulang ma haru uhurnasiam pasal atap aha pe, tapi pabotohkon nasiam ma pangindoannasiam bani Naibata marhasoman tonggo, elek-elek ampa tarima kasih” (Pil.4:6). Marhitehonni ai, aha pe tantangan na sihol idompakkon hita bani tahun 2011 on, boi do ai gabe kesempatan na maharga banta laho membaharui diri sonai homa kurianta......
     16. Bernyanyi dari Haleluya  No. 41:1-3
                                                                (Mengumpulkan Persembahan)
           1. Domma jumpah use ari pesta in partubuhon ni Tuhanta Jesus in
               Turun hape Ia roh hun surga in, roh manohu hujon
               Hasangapon bai Naibata damei, damei bani jolma
               Megah uhur ni Naibata hajolmaon use
          2.  Laita misir hita hu Betlehem in, sombah hita ma Dakdanak na ijin
               Tinongoskon ni parholong atei in, Naibata Bapa in
               Hasangapon bai Naibata damei, damei bani jolma
               Megah uhur ni Naibata hajolmaon use
          3.  Sombahnami hu Bamu na dob roh on, Ham siboan damei hu dunia on
                Sai pasorap Ham bai uhurnami on, dameiMu, o Jesus
               Hasangapon bai Naibata damei, damei bani jolma
               Megah uhur ni Naibata hajolmaon use
     17. Doa Penutup dan Berkat:
           Mari kita berdoa menyerahkan persembahan ini kepada Tuhan :
Tuhan Allah, Bapa kami melaui Anakmu Yesus Kristus Tuhan kami, didalam suka cita saat ini kami bersekutu memuji dan memuliakan nama-Mu yang Kudus, karena hanya kasih karunia Tuhan saja yang telah menghantar hingga kami dapat memuliakan namaMu saat ini. Sungguh tak terhitung berkat rohani dan jasmani yang telah Engkau limpahkan kepada kami, Kini kami memohon kepada-Mu, kiranya Tuhan mengampuni segala dosa yang kami perbuat kepadaMu juga sesame kami, agar kami bersuka cita dan memiliki kekuatan untuk menjalani hari-hari yang masih akan Engkau berikan bagi kami, Bimbing dan sertailah kami menjalani hari-hari kami supaya tidak berlalu dengan sia-sia, Pimpinlah kami melakukan pekerjaan kami sesuai dengan kehendak-Mu sehingga semuanya hanya demi kemuliaan nama-Mu saja, Kasihanilah kami Tuhan, terima doa kami, di dalam nama anak-Mu Yesus Kristus Juruselamat kami, Amin.
Marilah kita berdoa menurut doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-Nya :
   P+J :   Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalalah kami, seperti  kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami ; dan jangan lah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat, Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya, Amin.
    P    :    Terimalah berkat dari Tuhan Allah :
               Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih setia Allah Bapa, serta persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian, Amin.