LITURGI NATAL
MALAM TAHUN BARU 2011
I. PERSIAPAN
- Penyalaan lilin :
II. Ibadah Natal
1. Votum- Introitus- Doa
..Ibagas Goran ni Naibata Bapa, Tuhan Yesus Keristus, pakon Tonduy Napansing
Martonggo mahita:
Martonggo mahita:
2. Bernyanyi dari Haleluya No. 406:1-3
1. Hatahononta diatei tupa ma, ai Negaranta tanoh na lambut
Laut bolag dolog ni pe ratah, talun jenges appar do haganup
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
2. Sanggah poltak matani ari in, martitialas bai sogodni in
Morum mangerbang bunga-bunga in, irandu doding ni bossala in
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
3. Tanoh na gombur musim pe dear, torsa ganupan mambahen jagar
Jenges idahon damei do ijin, in ma tanohta hatubuhan in
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
In haganupan pasu-pasuNi, simada kuasa Tuhan Naibata
3. Liturgi I : PENCIPTAAN
P. : Langit menceritakan kemuliaan Tuhan, angkasa raya mem- beritahukan keagungan ciptaanNya. Malam bersahut-sahutan dengan siang, tidak ada yang tersembunyi di hadapan Tuhan, untuk itu marilah kita mendengarkan tutu- ran penciptaan yang telah Allah lakukan.
1 : Matahari telah terbit, tanda sebuah kehidupan yang akan dimulai. Setiap hari akan membuahkan hikmat. Sampai malam tiba, matahari akan berganti dengan bulan, maka hari akan berlalu, hikmat akan tinggal.
2 : Langit dan cakrawala saling berhias diri, semua menyatakan keindahan kepada bumi. Langit dalam kemegahannya men- coba membantu mempertahankan ke-eksisan bumi dengan menaungi dari panas matahari.
3 : Udara adalah satu hal yang sangat berharga kepada manusia. Lihatlah rantai kehidupan yang diciptakan Allah, polusi dinetralkan oleh tumbuh-tumbuhan dan kembali mengha- silkan O2 yang dibutuhkan oleh manusia, manusia merawat tumbuh-tumbuhan sehingga pohon-pohon menjadi eksis dalam ruang lingkup alam.
4 : Hewan juga tidak ketinggalan. Hewan menghiasi alam raya dengan karyanya. Ia ada bukan sebagai pelengkap, namun ia ada sebagai salah satu kebutuhan bumi. Rantai kehidupan itu menjadi lengkap dan menyambung kembali menciptakan sebuah lingkaran yang tidak dapat dipisahkan.
5 : Sungguh indah, damai dan tentram menyelimuti bumi, se- hingga kedinginan kasih tidak pernah tercipta. Semua menjadi hidup di dalam kehangatan Allah.
6 : Darat tempat berpijak, agar manusia, pohon dan hewan memiliki tempat untuk meletakkan kepalanya. Tidak ada yang kurang, semua menjadi baik. Tanah menjadi saksi setiap peristiwa yang terjadi di bumi.
7 : Laut yang biru rumah sang ikan bertakhta menjadi hidup yang dipagari oleh darat dan tanah. Ikan akan menari di- tengah gemerinciknya air bening. Ribuan pulau-pulau menjembatani antara darat dengan darat. Sungguh Allah
8 : yang menciptakan semuanya.
4. Bernyanyi dari Haleluya No. 384:1-2
1. Anggo sai tong hupingkiri, pambahenankin
Simbei do tong ganup tingki, seng margagan in
Holongmu, Tuhan pangajamankin
Sai marpangulaki, Ham mangidah in
Holongmu, Tuhan pangarapankin
Seng dong parsuhutan, pitah Ham do in
2. Gijang uhur ampa latei, seng maronti in
Uhur domdom ganup ari, sai na roh do in
Holongmu, Tuhan pangajamankin
Sai marpangulaki, Ham mangidah in
Holongmu, Tuhan pangarapankin
Seng dong parsuhutan, pitah Ham do in
5. Liturgi II : KEJATUHAN KE DALAM DOSA
P : Hidup yang baik tidak mampu memuaskan hati manusia. Merasa kurang, itulah isi keinginnan manusia. Apakah yang terjadi ketika manusia hidup
di dalam dosa? Mari kita dengarkan penuturan liturgy ke 2 ini.
Setiap hari kita melihat kemajuan yang akan terjadi. Tekhnologi semakin canggih, hampir semua keinginan ter- penuhi. Namun apa dampak yang dihasilkan? Lihatlah se- tiap manusia mementingkan dirinya sendiri. Tidak ada yang perduli lagi dengan sesamanya.
1 : Kekuasaan yang melanda hati manusia telah menciptakan sifat egoisme. Manusia lain yang tidak berkuasa kembali menjadi budak. Yang kuat semakin kuat, yang lemah sema- kin lemah.
2 : Kaya semakin kaya, miskin semakin miskin. Kebaikan yang upayakan oleh pemerintahnya, dianggap sebagai dongeng belaka. Perbuatan baik diukur dengan uang. Manusia hidup ditengah-tengah perhambaan akan uang.
3 : Adik tidak lagi menghargai abangnya. Orangtua tidak lagi dianggap sebagai sumber hikmat Ilahi. Penghargaan sema- kin kurang. Mungkinkan kita mampu bertahan dalam situasi yang demikian?
4 : Kapan semua ini akan berakhir? Kerakusan manusia men- ciptakan bencana alam yang tidak dapat lagi dibendung. Pagar alam menjadi rusak dan bercacat. Hutan tidak lagi mampu bernyanyi. Laut tidak mampu lagi berkilauan. Udara tidak lagi bersih, air telah tercemar. Semua menjadi rusak.
5 : Hukum tidak dihargai, semua menganggap sebuah kebaikan. Menghalalkan segala cara adalah salah satu jalan pintas. Budaya “semau gue” semakin hidup. Teguran dan sapaan tidak lagi terngiang. Semua telah pudar.
6. Bernyanyi dari Haleluya No. 26:1-3
1. Malas ma uhur nima, na pintor uhur in
Domma roh Raja nima, mamboba tuah in
Seng marpanrantam in anggo bani parrohNi
Nai pe tuk do gogohNi padaoh dorunta in
2. Seng ipindo uhurNi ijon sangap ni in
I surga paratasNi harajaonNi in
Ai tarponop ope i tanoh on tunggungNi
Dob das ganup horjaNi talar ma in use
3. Ganupan hita jolmatangihon Raja on
Ai baen hagoluhanta do Ia ase roh
Ai hita na lansei na manlawan HataNi
Roh do holi gilaNi manguhum hita bei
7. Liturgi III : JANJI KESELAMATAN
P : Allah menginginkan kebaikan kembali ke dalam kehidupan manusia. Sungguh Allah tidak menginginkan kematian orang fasik, namun Ia mengharapkan pertobatan dari kejaha
tannya menuju kebaikannya.
1 : Aku akan bertindak terhadap engkau: Aku akan memurnikan perakmu dengan garam soda dan akan menyingkirkan segala timah dari padanya.
2 : Penuturan Allah itu bukanlah satu hal yang sia-sia. Demi kebaikan manusia, marilah kita kembali dari jalan kegelapan menuju terang Ilahi.
3 : Tidak berguna membangkang dihadapan Tuhan, sungguh Allah telah menyediakan tempat yang terbaik bagi manusia yang berkenan kepadaNya.
4 : Saat ini, ketika kita mendengar suara Allah, marilah kita meluluhkan hati kita, sehingga keselamatan yang dari pada Allah tidak berlalu dari kita.
5 : Bukankah segala perkataan Allah telah hidup dan diam di dalam kita? Bukanlah firman Allah telah terus berdengung ditelinga kita? Lalu, mengapa kita harus mengunci hati kita?
6 : Allah menyediakan keselamatan yang dari padaNya, camkan dan terimalah Allah di dalam hidupmu.
8. Bernyanyi dari Haleluya No. 30:1-2
1. Hosianna, Anak ni Raja David roh hubanta
Parandang ma dalanNiin, ase masuk bai uhurta
Baen ma gaba-gaba in, bai Tuhanta na roh in
2. Hosianna, Roh ma Ham, das hubagas uhurnami
Na mangalo-alo Ham, alo Jesus Tuhannami
Malas uhurnami in, anggo masuk Ham hujin
9. Liturgi IV :PENGGENAPAN KESELAMATAN
P : Dua ribu tahun yang lalu firman Allah itu telah menjadi manusia. Ia hidup ditengah-tengah kita. Ia berkomunikasi dengan kita. Saat ini ketika peristiwa itu kita kenang, apa
Yang akan kita perbuat?
Dua ribu tahun yang lalu, Yesus hidup ditengah-tengah kita, Ia lahir melalui Maria bundaNya. Ia memberitahukan bahwa kerajaan Allah sudah dekat.
1 : Saat ini kita ingin bersama-sama dengan Yesus kembali. Ketika malaikat menyuarakan bahwa Raja damai itu telah datang, kita merasa aman dan tentram, tidak ada yang kurang.
2 : Saat ini, mari kita membuka hati kita. biarkan Kristus ber- bertakhta di relung hati kita yang terdalam. Mari kita berikan hidup kita, sehingga semuanya menjadi sebuah kesempurnaan kembali, sama seperti ketika Allah menja- dikan dunia ini, baik dan sempurna.
3 : Mengapa engkau masih dalam kegelapan? Lihatlah surya abadi telah terbit. Ia hadir dan menerangi alam raya. Kegelapan telah disingkirkan, asalkan engkau membuka hatimu, sinar itu akan meresap.
4 : Saudara-saudari, bersama-sama dengan para malaikat, mari kita mengundang Yesus untuk lahir dan bertakhta di hati kita. Pujilah Tuhan sebab Ia baik, Pujilah Tuhan sebab Ia maha agung, kasih setiaNya tidak berkesudahan dari sekarang sampai selamanya.
10. Bernyanyi dari Haleluya No. 29:1-2
1. Hanima na porsaya in, sai alo-alo Jesus in,
pahinsah uhur nima
Dohor ma ari pesta ni ganupan KuriaNi in,
bai ari partubuhNi
In pe laho ma hanima baen adatni manjalohon,
na marayak hajolmaon
2. Marmegah-megah uhur ma, sagala na bujur homa,
lao mangirikkon Jesus
In pe rombang patidak ma, megahmu bani Naibata
Pasaud ma harosuhNi
Puji, puji Jesus Kristus na manobus tonduynima
Humbai hamagouannima
11. Liturgi V : KEMULIAAN KESELAMATAN
P : Keselamatan itu telah nyata. Firman telah menjadi daging, kemuliaan Tuhan melingkupi alam raya. Hati yang beku telah dicairkan. Mulialah namaMu, kami puji Dikau, seperti
malak yang mengungkapkan kemuliaanMu.
1 : Kemuliaan bagi Allah ditempat yang maha tinggi, damai dibumi diantara manusia yang berkenan kepadaNya.
2 : Pujilah Dia dengan sorak-sorai, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi, pujilah Dia dengan sangkakala, biarlah segala yang bernafas memuji dan memuliakan namaMu.
3 : Tuhan maha adil, tiada yang sebanding dengan Engkau. Kerajaan-kerajaan akan tunduk dan bertekuk lutut. Semua lidah akan mengaku bahwa Engkau adalah Allah, Raja dari segala raja. Tuhan dan segala tuan.
4 : Gloria bagi namaMu yang maha kudus. Engkau datang memperdamaikan manusia dengan diriMu. Lihatlah kesem- purnaan kini telah lahir, bumi penuh dengan sukacita.
5 : Alam raya berkumandang, dari lembah ke lembah, dari bukit ke bukit. Sudut-sudut kota dan alam-alam desa seluruhnya bergemuruh menyuarakan keagungan sang Raja yang telah lahir.
6 : “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatunya baru”, itulah FirmanMu yang saat ini telah nyata. Kemuliaan bagi Engkau ditempat yang maha tinggi. Amin
12. Bernyanyu dari Haleluya No. 39:1-3 (Jemaat berdiri, lampu dimatikan)
1. Sonangni, bornginni in, sanggah roh Jesus in
Sonang modom do halak ganup dua mando na puho in rup
Mangoromi AnakNi Jesus Tuhanta in
2. Dear ni bornginni in sanggah roh Jesus in
Bai parmahan i Betlehem in, ipatugah na hun surga in
Domma roh Sipagoluh, Jesus Tuhanta in
3. Buei ni tuah ijin, sanggah roh Jesus in
Tor maluah pardousa use, humbai hamagouanNi hape
Ben na roh Sipagoluh, Jesus Tuhanta in.
13. Liturgi VI : KARIR DAN PROFESI (kostum disesuaikan )
P : Keberagaman status dan karir di tengah-tengah dunia ini bukanlah satu hal yang perlu untuk dipertentangkan. Namun pada kenyataannya, keberagaman ini menjadi satu jurang pemisah dalam persatuan. Saudara-saudari yang terkasih, pembelaan diri terhadap satu karir yang dipegang membuat seseorang menjadi menutup diri terhadap orang lain yang memiliki satu jabatan. Yesus berkata dalam doanya kepada Allah, “agar semua satu adanya”, hal ini membuktikan bahwa karir bukanlah satu hal yang dipermasalahkan, na- mun iman itulah yang mempersatukan. Apa pendapat sese- orang tentang jabatan dan karir yang dipegangnya, lalu apa yang seharusnya terjadi dengan beragamnya jabatan dan karir yang ada ditengah-tengah dunia ini, marilah kita ikuti
Liturgy karir dan professi.
1 : Petani
Saya adalah seorang petani, saya biasa bekerja di sawah. Yah…. Memang kotor, tetapi itu semua saya lakukan untuk mencari sesuap nasi. Saya adalah orang yang sangat pen- ting. Jika saya tidak ada tentunya kita semua tidak bisa makan nasi. Jadi menurut saya, saya adalah orang yang
paling benar.
2 : Pengusaha kayu
Saya seorang pengusaha. Membuat kayu dari sebatang pohon itu adalah keahlian saya. Saya tidak perduli dengan kelestarian alam, yang penting saya bisa mendapatkan uang. Terus terang saja, tanpa kayu kita semua tidak bisa memiliki rumah yang nyaman dan asri. Nah tentu saja saya yang
paling benar.
3 : Sopir
Saya seorang supir. Pekerjaan saya membawa kendaraan sehingga seluruh sewa dapat sampai ketujuannya. Kehati-hatian dituntut dari seorang supir, keselamatan penumpang menjadi nomor satu. Mari kita pikirkan bersama, mungkin kalau saya tidak ada, perekonomian, usaha atau apapun pasti akan berhenti. Kalau sudah berhenti apa yang terjadi? Negara ini bisa hancur. Jadi kalau menurut saya, supirlah
yang paling benar.
4 : Perawat
Tugas saya adalah merawat pasien di sebuah rumah sakit. Bersih dan steriil harus menjadi nomor satu, tujuannya adalah kesehatan. Dimana-mana saya dibutuhkan. Tentunya sangat dibutuhkan di semua kalangan masyarakat. Saya termasuk orang penting. Jika tidak penyakit bisa merajalela. Jadi kalau menurut saya, saya adalah yang paling benar.
5 : Pegawai
Saya adalah pegawai, saya bekerja di instansi pemerintahan maupun swasta. Pegawai mungkin dianggap kesil dan ren- dah. Tetapi kalau kita mau jujur perusahaan bisa berjalan dengan baik jika ada pegawai. Tanpa pegawai perusahaan akan cacat. Jadi menurut saya, sayalah yang paling benar.
6 : Pemimpin
Saya seorang pemimpin, keberlangsungan kinerja sebuah organisasi maupun perusahaan bergantung kepada saya. Tanpa saya management akan rumit dan tidak teratur. Tentunya saya harus bertanggungjawab akan semua hal yang bisa terjadi. Jadi menurut saya, sayalah yang paling benar.
7 : Masyarakat
Saya adalah masyarakat biasa, mungkin saya tidak ada apa-apanya. Tetapi jangan salah, tanpa saya seorang pemimpin tidak bisa berdiri. Suara saya sangat diperlukan. Tanpa masyarakat, pemimpin juga tidak bisa apa-apa, siapa yang mau dipimpin? Jadi kalau menurut saya, sayalah yang pa- ling benar.
8 : Pelayan Kristen
Natal ini mempersatukan kita. Semua satu adanya, saling melengkapi di dalam kekurangan kita, saling mengisi di dalam kelebihan kita. Mengapa kita memperdebatkan hal-hal yang jelas sudah berbeda? Mari kita mencari kesatuan, sehingga semua menjadi baik dan berjalan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tuhan memberkati!
14. Bernyanyi dari Haleluya No.340:1-3
1. Huondoskon bani Jesus haganupan diringkon
Ia do pasangaponku sadokah bai goluhkon
Huondoskon ma, huondoskon ma
Bani Jesus Sipaluah huondoskon ma
2. Huondoskon bani Jesus haganupan goluhkon
Hutadingkon ganup dousa, huihutkon Tuhan in
Huondoskon ma, huondoskon ma
Bani Jesus Sipaluah huondoskon ma
3. Huondoskon bani Jesus horja ampa uhurhon
Roh ma Ham Tonduy Napansing, sai urasi uhurhon
Huondoskon ma, huondoskon ma
Bani Jesus Sipaluah huondoskon ma
15. Renungan Natal ;
PILIPPI.4 : 6
”Ulang ma haru uhurnasiam pasal atap aha pe, tapi pabotohkon nasiam ma pangindoannasiam bani Naibata marhasoman tonggo, elek-elek ampa tarima kasih”
Tahun Baru na dob imasuki hita panorang on, ai ma sada kesempatan baru na ilayakkon Naibata laho pabayuhon uhur, sura-sura pakon tekadta mandalankon horja pandiloon-Ni hubanta bei. Tahun 2011 lang pitah sekedar sambatni tahun 2010, tapi botul-botul do sada tahun na baru na mandilo hita laho pabayuhon pargoluhanta secara pribadi, sonai homa pargoluhon i tongah-tongah ni keluarga ampa masyarakat.
Tahun Baru 2011 on sihol do homa pagolpahon hita selaku halak Kristen ampa selaku keluarga namarhaporsayaon dompak Tuhanta Yesus Kristus, wajibdo hita martarimakasih hubani Tuhan halani kesetiaan pakon idop ni uhur-Ni na dob mam- pargogohi pakon mambobai hita mandalani Tahun 2010. Ihatarimakasihkon hita tahun na salpu na dob itadingkon hita janah imasuki hita tahun na baru laho mandaihon pasu-pasu ampa idop ni uhur sonai campurtangan ni Naibata bani goluhta. Sintong ma na hinatahon ni Tuhanta marhitei Apostel Paulus: “Huhalupahon do na i pudingku, huparayak na i lobeihu” (Pil.3:13).
Isadari hita do bahasa Tahun 2011 on pe totap do iwarnai tantangan pakon hamaholon. Tapi hansi pe sonai, tongtong do Tuhanta na gabe hagogohon banta, anjaha ihaporsayai hita do hata-Ni na mangkatahon: ”Ulang ma haru uhurnasiam pasal atap aha pe, tapi pabotohkon nasiam ma pangindoannasiam bani Naibata marhasoman tonggo, elek-elek ampa tarima kasih” (Pil.4:6). Marhitehonni ai, aha pe tantangan na sihol idompakkon hita bani tahun 2011 on, boi do ai gabe kesempatan na maharga banta laho membaharui diri sonai homa kurianta......
16. Bernyanyi dari Haleluya No. 41:1-3
(Mengumpulkan Persembahan)
1. Domma jumpah use ari pesta in partubuhon ni Tuhanta Jesus in
Turun hape Ia roh hun surga in, roh manohu hujon
Hasangapon bai Naibata damei, damei bani jolma
Megah uhur ni Naibata hajolmaon use
2. Laita misir hita hu Betlehem in, sombah hita ma Dakdanak na ijin
Tinongoskon ni parholong atei in, Naibata Bapa in
Hasangapon bai Naibata damei, damei bani jolma
Megah uhur ni Naibata hajolmaon use
3. Sombahnami hu Bamu na dob roh on, Ham siboan damei hu dunia on
Sai pasorap Ham bai uhurnami on, dameiMu, o Jesus
Hasangapon bai Naibata damei, damei bani jolma
Megah uhur ni Naibata hajolmaon use
17. Doa Penutup dan Berkat:
Mari kita berdoa menyerahkan persembahan ini kepada Tuhan :
Tuhan Allah, Bapa kami melaui Anakmu Yesus Kristus Tuhan kami, didalam suka cita saat ini kami bersekutu memuji dan memuliakan nama-Mu yang Kudus, karena hanya kasih karunia Tuhan saja yang telah menghantar hingga kami dapat memuliakan namaMu saat ini. Sungguh tak terhitung berkat rohani dan jasmani yang telah Engkau limpahkan kepada kami, Kini kami memohon kepada-Mu, kiranya Tuhan mengampuni segala dosa yang kami perbuat kepadaMu juga sesame kami, agar kami bersuka cita dan memiliki kekuatan untuk menjalani hari-hari yang masih akan Engkau berikan bagi kami, Bimbing dan sertailah kami menjalani hari-hari kami supaya tidak berlalu dengan sia-sia, Pimpinlah kami melakukan pekerjaan kami sesuai dengan kehendak-Mu sehingga semuanya hanya demi kemuliaan nama-Mu saja, Kasihanilah kami Tuhan, terima doa kami, di dalam nama anak-Mu Yesus Kristus Juruselamat kami, Amin.
Marilah kita berdoa menurut doa yang diajarkan Tuhan Yesus kepada murid-Nya :
P+J : Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu, di bumi seperti di surga. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan kesalalah kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami ; dan jangan lah membawa kami kedalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat, Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya, Amin.
P : Terimalah berkat dari Tuhan Allah :
Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih setia Allah Bapa, serta persekutuan Roh Kudus menyertai kita sekalian, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar